Tanjung (ANTARA) - Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) binaan Adaro dan Alamtri Grup bersama sejumlah pelaku usaha katering di Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan mengikuti pelatihan teknis Program Peningkatan Gizi Anak yang diinisiasi Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN).
Kegiatan ini bertujuan mendorong penerapan model intervensi gizi berbasis sekolah yang terstruktur, terukur, dan berkelanjutan guna mendukung tumbuh kembang optimal anak usia dini.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru dorong peningkatan mutu pendidikan anak usia dini
Ketua YABN Zuraida Murdia Hamdie mengatakan dengan menyiapkan makanan bergizi bagi anak menjadi kontribusi nyata mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas.
"Sebelumnya YABN coba mencari tahu kondisi gizi anak di PAUD binaan dan masih ditemukan anak yang gizinya belum mencukupi," ungkap Zuraida di Tabalong, Rabu.
Kondisi ini memotivasi YABN bersama mitra untuk menyiapkan langkah realistis daam pemenuhan makan bergizi di 13 PAUD binaan tersebar di Kabupaten Tabalong dan Balangan.
Selanjutnya YABN bersama PT Adaro Indonesia dan PT Saptaindra Sejati (SIS) melalui kemitraan dengan Yayasan Sinergi Indonesia Peduli (YSIP), melaksanakan pelatihan bagi pelaku teknis Program Peningkatan Gizi Siswa PAUD di wilayah Kabupaten Tabalong dan Balangan.
Menurut CSR Department Head PT Adaro Indonesia Iwan Ridwan, kegiatan ini untuk membekali guru, fasilitator, dan katering terkait program Peningkatan Gizi Siswa PAUD.
Termasuk memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan dalam pelaksanaan dan monitoring program di tingkat sekolah.
"Selain intervensi gizi, kita juga mengedukasi para guru PAUD binaan agar memahami soal makanan bergizi," jelas Iwan.
Pelatihan teknis diawali penjelasan konsep dasar program dari Yayasan Sinergi Indonesia Peduli yang disampaikan oleh dr Dani Ferdian.
Baca juga: Kalsel kemarin dari Geopark Meratus hingga generasi salafus salih
Selain itu penyampaian materi prinsip gizi anak usia dini dan mitigasi risiko oleh ahli gizi Syifa Auliya Maddini dan teknik pemberian makanan yang responsif (Dr Nur'aini Azizah).
Untuk hari kedua (Rabu, 23/10) peserta pelatihan mendapatkan edukasi soal menu makan, tugas Fasilitator, pelatihan penghitungan z-score dan status gizi hingga pengukuran Antropometri.
