Banjarmasin (ANTARA) - Setelah mesin keripik, Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan menghadirkan lagi sebuh sebuah mesin inovatif pengupas kacang, juga untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Direktur Poliban Joni Riadi di Banjarmasin, Senin, menyampaikan apresiasi atas karya tim dosennya dibantu para mahasiswa untuk memproduksi mesin inovatif tersebut.
"Ini merupakan Tridharma Perguruan Tinggi yang kita implementasikan untuk negara dan masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Poliban ciptakan alat inovatif untuk UMKM keripik
Menurut Joni, banyak karya dari pengembangan penelitian dan kajian yang sudah dipersembahkan dosen dan mahasiswa ke masyarakat, utamanya membantu UMKM di berbagai daerah, termasuk yang satu ini.
Inovasi mesin pengupas kacang tersebut untuk meningkatkan efisiensi produksi pelaku UMKM: makanan ringan berbahan dasar kacang nagara. Salah satu sasaran bantuan mereka UMKM di Kelurahan Benua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kalsel.
"Kami membuat inovasi berupa mesin pengupas kulit ari kacang nagara, atau dikenal juga sebagai kacang tunggak,” ujar Ikna Urwatul Wusko, mewakili Tim Dosen Poliban yang menciptakan mesin inovatif tersebut.
Baca juga: Poliban hadirkan solusi energi mandiri untuk UMKM Pengayu
Dia bersama Antan Noraidi Maulana dan Sulaiman menyatakan, UMKM mitra masih menggunakan cara manual dalam mengupas kulit ari kacang, sehingga membutuhkan waktu lama dan kurang efisien.
"Alat yang kami dibuat ini untuk mengoptimalkan produksi UMKM sekaligus menghadirkan inovasi pengupas kulit ari yang lebih efektif," tuturnya.
Ikna menambahkan, alat yang mereka rancang sudah dipastikan fungsionalitas dan efektivitasnya, serta bekerja lebih cepat dibandingkan metode manual.
"Inovasi juga dilakukan pada bagian roll pisau, yang kami modifikasi ukurannya menjadi lebih kecil agar sesuai dengan ukuran kacang nagara atau kacang tunggak," jelasnya.
Baca juga: Para dosen Poliban turun bina UMKM, Pokdarwis dan petani di Tanah Bumbu
Selain itu, tim dosen Poliban juga melakukan penyesuaian desain dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan penggunaan bagi mitra UMKM.
"Kami juga memberikan pelatihan singkat terkait penggunaan alat. Jadi pada tahap serah terima, kami tidak hanya menyerahkan alat, tetapi juga memberikan edukasi terkait cara pemakaian serta penyampaian risiko kecelakaan kerja," demikian kata Ikna.
