Jakarta (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Samsul Rizal membuka peluang kerja sama dengan Institut Teknologi PLN (IT-PLN) guna memperluas kesempatan pendidikan.
"Peluang kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) daerah," kata Bupati Rizal di Jakarta, Sabtu.
Penjajakan kerja sama itu dibahas dalam pertemuan dengan Rektor dan jajaran pimpinan IT-PLN di Jakarta pada Jumat (3/10) kemarin.
Bupati Rizal dalam pertemuan tersebut menegaskan komitmennya untuk memberikan kesempatan dan akses pendidikan bagi masyarakat HST, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki kemampuan intelektual.
Baca juga: Ketua Komisi II DPR RI dan Bupati HST salurkan 500 beasiswa PIP
“Anak-anak ini perlu didukung dengan beasiswa, agar setelah menyelesaikan pendidikan, mereka bisa kembali mengabdi membangun Kabupaten HST sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” ungkap Bupati.
Bupati menerangkan, pihaknya harus melakukan hal ini secara bertahap, dikarenakan kondisi keuangan daerah menjadi salah satu tantangan.
Lebih lanjut, berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST harus cermat mencari pola kemitraan yang lebih efisien.
Karena keterbatasan tersebut, kata Bupati, untuk jangka pendek pihaknya melihat peluang kerja sama berupa pelatihan tenaga kerja ketenagalistrikan melalui Balai Pelatihan Tenaga Kerja Daerah yang dibantu oleh IT-PLN.
"Sementara beasiswa program studi akan dilakukan perencanaan kembali sampai kondisi fiskal memungkinkan,” jelasnya.
Baca juga: Bupati HST harapkan forum MKKS tingkatkan kualitas pendidikan
Sementara itu, Rektor IT-PLN Prof Iwa Garniwa, menyambut baik rencana kerja sama tersebut.
Menurutnya, IT-PLN siap mendukung daerah-daerah yang ingin mencetak SDM unggul, baik melalui program beasiswa penuh maupun parsial, serta melalui pengembangan kompetensi teknis.
“IT-PLN menyiapkan lulusan yang kompeten di bidang energi dan ketenagalistrikan. Kami ingin melahirkan generasi transisi energi yang siap bersaing di era disrupsi industri 4.0,” kata Prof Iwa.
Ia menambahkan, kebutuhan tenaga kerja di sektor energi dalam sepuluh tahun ke depan mencapai 1,7 juta orang berdasarkan proyeksi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.
"Karena itu, IT-PLN mewajibkan setiap lulusannya memiliki tiga sertifikasi kompetensi, yakni kemampuan berbahasa Inggris, Microsoft Office Specialist (MOS), serta sertifikasi teknis sesuai bidang studi," paparnya.
Baca juga: Bupati HST terima penghargaan sekolah rujukan Google pertama di Kalsel
Pertemuan Bupati HST dengan IT-PLN ini menjadi langkah awal menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan.
Meski program beasiswa penuh perlu menunggu kesiapan fiskal, Pemkab HST tetap menunjukkan komitmen untuk menciptakan SDM unggul.
Dengan dukungan IT-PLN, generasi muda HST diharapkan tidak hanya mampu bersaing di dunia kerja, tetapi juga mampu melahirkan peluang kerja baru di masa depan.
