Kepala Desa Bumi Makmur Kecamatan Bintang Ara Exy Setiawati mengungkapkan bahwa akses transportasi yang terbatas menyebabkan sejumlah anak di Dusun Undul dan desa sekitar putus sekolah karena jarak sekolah yang jauh dan medan yang berat.
Baca juga: Bupati Tabalong: MES jadi penggerak utama perluas ekonomi syariah
“Di Dusun Undul, akses menuju sekolah sangat jauh dan sulit dijangkau, ini menyebabkan beberapa anak terpaksa berhenti sekolah,” ujar Exy di Tabalong, Rabu.
Warga Desa Bumi Makmur lainnya juga menyampaikan keluhan serupa dengan topografi perbukitan dan kondisi infrastruktur terbatas, para pelajar kesulitan menjangkau sekolah, bahkan lokasi sekolah dasar (SD) dan taman kanan-kanal (TK) cukup jauh dari permukiman.
Sementara itu, jenjang pendidikan SMP dan SMA hanya tersedia di Ibu Kota Kecamatan Bintang Ara, dengan jarak mencapai puluhan kilometer dari desa terpencil.
Menanggapi hal itu, Bupati Tabalong H Muhammad Noor Rifani menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menyiapkan sarana angkutan gratis khusus bagi pelajar desa terpencil agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah.
Baca juga: Pemkab Tabalong-UISI Gresik siap kerja sama sektor pendidikan
“Sarana angkutan gratis untuk pelajar desa terpencil akan kita siapkan, supaya tidak ada anak yang terhambat untuk menempuh pendidikan,” tegas Rifani.
Ia juga menekankan bahwa program Bunga Desa menjadi sarana untuk memastikan seluruh program prioritas, seperti layanan homecare dan jaminan “Tabalong Sehat”, benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat.
Saat kunjungan ke Kecamatan Bintang Ara, Bupati Tabalong dan unsur Forkopimda juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan ruang terbuka hijau di Desa Bumi Makmur serta penanaman jagung sebagai bagian dari dukungan terhadap ketahanan pangan lokal.
Baca juga: PT Buma berikan pelatihan operator dan mekanik bagi pemuda Tabalong
