Tanjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan dan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) bersiap menjalin kerja sama pada sektor pendidikan.
Kerja sama tersebut mengupayakan agar generasi muda Bumi Saraba Kawa" dapat kuliah di perguruan tinggi yang berada di bawah pengelolaan Semen Indonesia Foundation (SMIF) ini.
Baca juga: Pemkab Tabalong gandeng pelaku usaha dukung MBG di Desa Kasiau Raya
Bupati Tabalong H Muhammad Noor Rifani di Tabalong, Minggu, mengatakan transfer pengetahuan dari UISI atau Poltek Semen Indonesia sangat penting agar daerah dapat memaksimalkan segala potensi yang dimiliki mengingat keberadaan pabrik semen di daerah.
"Di Tabalong beroperasi pabrik semen PT Conch, namun sampai saat ini daerah tidak memiliki perguruan tinggi jurusan teknik," kata Noor Rifani.
Rencana kerja sama ini sekaligus menyukseskan program prioritas Tabalong Smart mencetak 1.000 sarjana.
Persiapan kerja sama diawali dengan kunjungan Bupati Tabalong bersama rombongan ke UISI yang berlokasi di Kompleks PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
"Kunjungan ini untuk memenuhi undangan UISI dan Politeknik Semen Indonesia di Gresik, kerja sama ini sesuai dengan potensi di daerah yang beroperasi pabrik semen milik PT Conch," kata Rifani.
Baca juga: Warga Desa Kasiau Raya Tabalong keluhkan kualitas rendah jalan
Kunjungan Bupati Tabalong disambut Wakil Rektor I UISI Prof. Fahimah Martak, Wakil Rektor II UISI Her Arsa Pambudi, Direktur Poltek SI Dr. Erlina Diamastuti, dan perwakilan Pengurus Semen Indonesia Foundation, Adhi Wardhana.
"Kita bisa berkolaborasi, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga pada bidang penelitian," kata Wakil Rektor I UISI Prof. Fahimah Martak.
Fahimah pun berharap kerja sama ini akan semakin banyak putra dan putri Tabalong yang berkuliah di UISI maupun Poltek SI.
UISI berkomitmen menjadi perguruan tinggi berbasis industri yang menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berperan sebagai perwujudan nyata pada bidang akademis untuk masyarakat.
Perguruan tinggi ini memberikan akses pendidikan melalui inovasi teknologi, penelitian dan pengabdian yang dapat secara langsung menjadi solusi bagi masyarakat yang berada di dalam dan luar Kota Gresik.
Dosen yang menjadi tenaga pengajar sebanyak 80 persen merupakan praktisi (tenaga ahli) sesuai bidang, serta proses belajar mengajar lebih banyak kegiatan praktik.
Baca juga: Pemkab Tabalong targetkan 36 titik baca digital smart
