Rantau (ANTARA) - PT Kharisma Inti Usaha (KIU), perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, melatih 120 personel untuk memperkuat mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) guna menjaga stabilitas produksi crude palm oil (CPO).
Pelatihan mitigasi karhutla menggandeng Manggala Agni, satuan brigade pengendalian karhutla milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang telah menjadi mitra tetap PT KIU sejak 2020.
Baca juga: Enam helikopter diusulkan BPBD Kalsel antisipasi karhutla
“Pasukan ini terus kami perkuat agar lebih profesional. Kami ingin memastikan kesiapan menghadapi karhutla,” kata Senior Estate Manager PT KIU, Agustian, saat membuka pelatihan di Kantor Besar PT KIU, di Rantau, Kabupaten Tapin, Selasa.
Pelatihan berlangsung selama tiga hari, kata dia, mencakup teori dasar mitigasi bencana hingga praktik pengoperasian alat pemadaman.
"Peserta terdiri dari pekerja internal perusahaan dan kelompok tani peduli api (KTPA) dari tiga kecamatan, yaitu Tapin Tengah, Candi Laras Utara, dan Binuang," ujarnya.
Agustian menjelaskan, kesiapsiagaan menghadapi karhutla penting demi melindungi produksi sawit dan keberlangsungan 2.300 pekerja.
“Produksi kami rata-rata 40 ribu ton CPO dan 200 ribu ton tandan buah segar (TBS) per tahun. Untuk gaji pekerja saja, kami keluarkan sekitar Rp10 miliar per tahun,” ucap Agustian.
Ia menambahkan kebun PT KIU mencakup luas 17.000 hektare, dengan 14.661 hektare merupakan kebun inti dan sisanya plasma milik masyarakat. Seluruh hasil produksi dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri.
Agustian menambahkan PT KIU juga telah mengantongi sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan.
Sustainability Officer PT KIU Anggita Fretty mengatakan pelatihan juga bertujuan menyegarkan keterampilan personel serta memperkuat sinergi dengan masyarakat sekitar.
“Ini bentuk kepatuhan kami terhadap regulasi, sekaligus menjaga kolaborasi dengan desa binaan,” kata Anggita.
Sebagai tindak lanjut, ucap Anggita, PT KIU juga berencana menggelar pertandingan antarregu pemadam internal guna mempertajam kesiapsiagaan.
Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah I Kalteng-Kalsel Balai Pengendalian Karhutla Winingtyas Wardhani menyebutkan saat ini wilayah sudah memasuki fase kemarau, meskipun masih tergolong kemarau basah.
Baca juga: California berjuang lawan karhutla terbesar, 70.800 ha terbakar
“Meski tidak terlalu kering, ancaman karhutla tetap ada. Kesiapsiagaan harus terukur,” ujarnya saat menghadiri pelatihan di PT KIU.
Ia mengatakan langkah preventif PT KIU sebagai respons cepat dan bisa menjadi contoh bagi perusahaan perkebunan lainnya.
Hal senada disampaikan, Kapolsek Tapin Tengah IPDA Erik Saputra menurutnya upaya mitigasi yang dilakukan perusahaan sangat positif dan perlu didukung lintas sektor.
“Atensi dan kolaborasi seperti ini penting untuk mencegah dampak yang lebih luas akibat karhutla,” ujarnya.
