Balangan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan mencatat bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor (Batingsor) tidak separah tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Balangan H Rahmi, menerangkan sejak awal tahun hingga saat ini hanya ada tujuh kejadian banjir yang hanya kenaikan debit air sesaat di wilayah Kabupaten Balangan.
Baca juga: Bupati Balangan kembali lanjutkan Program Sanggam Babungas
“Jadi kita tidak sampai mendirikan posko atau dapur umum, karena untuk kenaikan debit air pada beberapa titik hanya sesaat dan paling lama cuma satu hari saja,” terang Rahmi di Balangan, Senin.
Rahmi menyebutkan penurunan situasi kebencanaan ini terjadi karena tidak adanya tabrakan kiriman air dari beberapa daerah, dan partisipasi masyarakat yang telah diberikan pengetahuan dalam menghadapi potensi bencana Batingsor.
BPBD Balangan memastikan akan terus meningkatkan mitigasi kebencanaan dan edukasi kesiapsiagaan bencana, agar Kabupaten Balangan siap dalam menghadapi potensi Batingsor pada tahun-tahun selanjutnya.
Rahmi juga mengimbau masyarakat Balangan untuk terus memantau perkembangan cuaca, karena cuaca di Balangan kadang mengalami cuaca ekstrem akibat pengaruh dari La Nina dan El Nino, jadi penanganannya menyesuaikan dengan kondisi tersebut.
Kalak BPBD Balangan menambahkan dengan berakhirnya masa siaga Batingsor yang biasanya terjadi di musim hujan, maka pihaknya bersiap untuk mengalihkan fokus ke musim kemarau.
Baca juga: Kapolres Balangan dapat kejutan dari wartawan pada HUT Bhayangkara
“Diperkirakan pada akhir Juli nanti wilayah Balangan mulai memasuki musim kering dan akan segera menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” ujar Rahmi.
