Banjarmasin (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Selatan (Ditlantas Polda Kalsel) meraih penghargaan dari Kakorlantas Polri Bidang Gakkum (iCELL Awards) berkat penyidikan laka lantas terbaik nasional melalui aplikasi iCELL (Informasi Cepat Lalu Lintas).
"Alhamdulillah Kalsel terbaik nasional kategori Polda, jumlah laka kurang dari 1.500 per tahun, urutan kedua ada Maluku Utara dan ketiga Kalimantan Barat," kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Fahri Siregar kepada ANTARA melalui sambungan telepon di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Polda Kalsel ingatkan sopir normalkan kendaraan over dimensi
Penghargaan diserahkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho pada Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Lalu Lintas Polri 2025 di Jakarta.
Fahri menjelaskan aplikasi iCELL dikembangkan oleh Korlantas Polri untuk membantu petugas di lapangan dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas.
Aplikasi ini, menurut dia, hadir untuk meningkatkan pelayanan Polri, khususnya Direktorat Gakkum Korlantas karena semua aplikasi yang ada saat ini berbasis teknologi informasi.
"Lewat iCELL, Polri memberikan pelayanan yang transparan kepada masyarakat sesuai dengan program Presisi Kapolri," ujar Fahri.
Dengan iCELL kata dia, masyarakat dapat langsung mengetahui perkembangan penyidikan di bidang laka lantas, begitu juga pimpinan, tinggal melihat melalui aplikasi iCELL.
"Jadi kontrol pengawasan penyidik bisa lebih cepat,” ujarnya.
Baca juga: Dirlantas: Segera normalisasi kendaraan over dimensi dan patuhi muatan!
Pada 2024, Ditlantas Polda Kalsel menekan jumlah laka lantas hingga kurang dari 1.000 kejadian, tercatat 947 kejadian dengan korban meninggal dunia 389 jiwa, luka berat 132 orang dan luka ringan 966 orang serta kerugian material Rp2,78 miliar.
Sedangkan 2025 mulai 1 Januari hingga 12 Juni, laka lantas mencapai 360 kejadian dengan korban tewas 119 jiwa, luka berat 84 orang dan luka ringan 348 orang serta kerugian material Rp1,50 miliar.
Fahri menyebut dua wilayah di Kalsel menjadi paling rawan laka yakni Kabupaten Kotabaru dan Tanah Laut.
"Fatalitas korban kecelakaan di dua wilayah ini juga paling mengkhawatirkan yakni tertinggi jatuhnya korban jiwa," ujarnya.
Pada 2024, ada 107 kejadian di Kotabaru dengan korban meninggal dunia 30 orang, sedangkan di Tanah Laut 95 kejadian dengan korban tewas 55 orang.
Pada tahun ini, Kotabaru masih tertinggi laka lantas 44 kejadian dan 11 korban meninggal dunia, sementara Tanah Laut mencapai 41 kejadian dan 27 tewas.
Baca juga: Dirlantas Polda Kalsel paparkan strategi penanganan laka di Annual Meeting ISI 2025
"Hasil analisa dan evaluasi dua wilayah ini memiliki ruas jalan raya dengan mobilitas kendaraan kecepatan tinggi cukup panjang sehingga potensi fatalitas laka lantas juga besar, makanya kami terus lakukan peringatan agar tidak melanggar aturan batas kecepatan maksimum," kata Fahri.
Sejak menjabat Dirlantas Polda Kalsel awal tahun ini, Fahri pun menggulirkan langkah pencegahan dan penanganan laka lantas lewat strategi 5E yaitu education, encouragement, engineering, enforcement of law, dan emergency of response.
Dia menyebut aksi nyata berupa mengimbau masyarakat untuk tertib berlalu lintas, memasang rambu-rambu, membentuk komunitas pelopor tertib berlalu lintas, patroli, penjagaan dan pengaturan serta penegakan hukum dengan ETLE termasuk penanganan cepat korban di lokasi maka laka lantas dan fatalitas korban dapat ditekan.
Fahri juga menekankan pentingnya masyarakat mengetahui black spot atau titik rawan kecelakaan dan trouble spot atau titik rawan kemacetan.
Ditlantas Polda Kalsel pun telah memasang sejumlah monumen bekas kendaraan korban laka lantas hingga banner dan papan peringatan sejenis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan berkendara khususnya pada titik-titik rawan laka lantas.
Baca juga: Safety riding ramaikan pembentukan Elbhara Kalsel pertama di luar Lampung