Baca juga: Pembunuh aktivis lingkungan Meratus HST divonis 11 tahun penjara
Small Grant Program Leader Kementerian Kehutanan Syahida Aziziya Al Ahmady menyampaikan pihaknya bersama BPDLH mengapresiasi proyek Rattan for Life ini sebagai contoh kepemimpinan pemuda dan konservasi inovatif di Indonesia.
Kedua siswa terpilih tersebut merupakan peserta yang termuda yang telah melalui proses seleksi dan menyisihkan ribuan peserta lainnya.
Aksi kecil ini diharapkan dapat jadi langkah besar pada masa mendatang, , terlebih rotan mampu menyerap karbon dan memiliki nilai ekonomi, serta dapat menciptakan keseimbangan emisi dan menjadikan bumi yang lebih baik.
"Kami sangat senang ada generasi muda yang peduli terhadap lingkungan. Setelah ditanam ini mohon dirawat dengan baik." ujarnya.
Apresiasi tanam rotan
Sekretaris Daerah HST Muhammad Yani mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST mengapresiasi proyek penanaman rotan yang digagas Kirana dan Christophe tersebut.
Menurut Yani, proyek ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah yang menjaga kelestarian lingkungan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
"Proyek rotan yang dijalankan Kirana dan Christophe ini berbasis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang merupakan bagian dari kekayaan biodiversity. Ini sebuah langkah awal generasi muda dari luar dalam pengembangan hutan secara lestari dan berkelanjutan," katanya.
Yani berharap proyek gagasan dua pelajar SMA ini dapat menggugah generasi muda di Kabupaten HST untuk turut menanam rotan dan memanfaatkannya untuk kelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi.
Pambakal (Kepala Desa) Hinas Kiri Matnor berterima kasih kepada dua pelajar SMA yang telah menginisiasi penanaman rotan di daerah tersebut.
Ia berpendapat rotan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di kawasan Pegunungan Meratus, khususnya di Desa Hinas Kiri, karena akar rotan mampu menyerap dan menyimpan air. Hal ini penting mengingat Meratus merupakan sumber mata air utama bagi masyarakat sekitar.
Penanaman pohon tersebut turut dihadiri Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan Sunar Winarni, Staf Ahli Bupati Bidang Administrasi Umum H. Ahmad Syahriani Effendi, perwakilan dari Kementerian Kehutanan, Babinsa Hinas Kiri, tokoh masyarakat, serta warga Desa Hinas Kiri dan sekitarnya.
Penanaman 3.000 pohon rotan tersebut di atas lahan seluas dua hektare di kawasan Pegunungan Meratus dengan melibatkan masyarakat setempat dan dibimbing dua pegiat lingkungan berprestasi nasional, yaitu Kosim dan Mas Jiwo Pogog.
Baca juga: Warga Meratus HST: BPBD harus intensif pantau hulu saat musim hujan
