Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Aspani Anshari menekankan arti penting ibadah qurban bagi kaum Muslim, dalam tausiyah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Kecamatan Banjarmasin Selatan Kalimantan Selatan (Kalsel) , sesudah Shalat Subuh Arba (Rabu).
Penekanan Ustadz Aspani atau alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir bergelar "Lc" tersebut dalam kajian tafsir Al Qur'an yang terlebih dahulu membaca Surah Al Kautsar (nikmat yang banyak).
Ia menerangkan, sebagaimana Hadits sahih, Rasulullah Muhammad Saw bersabda,. bahwa Allah memberi sejumlah atau banyak kebaikan di antaranya yang luar biasa yaitu Sungai Al Kautsar (sungai yang ada dalam surga).
"Sementara sebagaimana Hadist sahih tersebut pinggir sungai itu terdiri dari emas, mrngalir mutiara, yakut dan pasirnya sungguh wangi," kutip pendiri/pengasuh salah satu madrasah di Kelurahan Pemurus Dalam Kota Banjarmasin tersebut.
Begitu juga air Sungai Kautsar tersebut lebih manis daripada madu serta lebih putih daripada salju, dan siapa yang menimum walaupun seteguk tidak akan kehausan lagi, lanjut Ustadz Aspani dengan mengutip Hadits Rasulullah saw.
Terkait ibadah qurban, Ustadz Aspani mengutip potongan Surat Al Kautsar atau ayat (2) yang isinya menyuruh kaum Muslim khususnya untuk shalat dan melaksanakan ibadah qurba pada hari "nahar" (10-13 Zulhijah).
Sebagai salah satu perwujudan dari parintah Allah sebagaimana kandungan Surah Al Kautsar tersebut, ketika Haji Wada' (haji perpisahan) Rasulullah saw berqurban dengan menyembelih 100 ekor unta.
Pada masa Rasulullah saw, unta merupakan barang atau binatang berharga tinggi, artinya dalam melaksanakan ibadah qurban harus yang bernilai, bukan asal-asalan.
"Rasulullah menyembelih sendiri sebanyak 63 ekor (sesuai Beliau ketika itu), selebihnya atau 37 ekor yang menyembelihkan Sayidina Ali, " cerita Ustadz Aspani di hadapan jamaah Shalat Subuh Masjid Al Falah tersebut.
Ia menambahkan, sebagaimana Hadits Rasulullah saw bahwa amalan paling baik atau "afdhal" yaitu melaksanakan ibadah qurban pada hari nahar Idul Adha.
"Begitu arti penting ibadah qurban, Rasullullah bersabda: bagi yang berkemampuan tapi tak berqurban melarang mendekati mushalla Beginda Rasul, " tuturnya.
Oleh karenanya, Ustadz Aspanj mengoreksi orsng yang melakukan aqiqah pada hari nahar. "Sebab ibadah waktunya terbats atau pada waktu tertentu saja, sedangkan aqiqah bisa sepanjang tahun," katanya.
"Apakah aqiqah tidak boleh atau tidak sah berbarengan dengan ibadah qurban? Jawabannya boleh dan sah saja, cuma bagi orang 'nang apik' (yang hati-hati) tidak mau melaksanakan aqiqah pada hari nahar atau digabung dengan ibadah qurban, ".tegasnya.

Sebelum mengakhiri tausiyah, Ustadz Aspani kembali mengutip Hadits Rasulullah saw, bahwa hewan qurban tersebut kelak menjadi kendaraan/tunggangan menuju surga. " Oleh sebab itu, dalam melakukan ibadah qurban pilihlah hewan sehat dan sesuai persyaratan, " katanya.
Sambil bercanda, Ustadz Aspani mengingatkan, jangan kepala hewan untuk penyembelih sebagai upah, nanti di akhirat hewan qurban itu tidak berkepala.
"Sedangkan setiap bulu hewan qurban tersebut akan Allah balas dengan satu kebaikan. Bayangkan berapa banyak bulu hewan qurban jtu, " demikian Ustadz H Aspani Anshari.