Pembina KOPI BASAMUT Firman Yusi dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu, menerangkan salah satu upaya menjaga agar bantaran sungai longsor, Komunitas KOPI BASAMUT melakukan gerakan penanaman pohon pula.
Baca juga: Firman Yusi: Perlu komitmen bersama capai pertumbuhan ekonomi 8,1 persen
Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel itu mencontohkan KOPI BASAMUT bersama komunitas lain memantau pohon pada pinggiran sungai di Kabupaten Tabalong Kalsel pada Sabtu kemarin.
"Alhamdulillah, bersama kawan komunitas lain menanam pohon di pinggir sungai," kata pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PUSAKA Tabalong tersebut.
Firman menuturkan PUSAKA singkatan dari Putra Putri Saraba Kawa.
Baca juga: Firman Yusi optimistis target pertumbuhan ekonomi Kalsel 8,1 persen tercapai
Saraba Kawa berasal dari Bahasa Banjar Kalsel menjadi moto daerah Kabupaten Tabalong yang memiliki arti serba bisa.
Sedangkan, Komunitas KOPI BASAMUT merupakan wadah yang peduli terhadap konservasi dan pemerhati bantaran sungai di Kabupaten Tabalong.
Ia menegaskan Komunitas KOPI BASAMUT berkomitmen menanam dan memelihara pohon yang ditanam sendiri maupun orang lain untuk memastikan manfaat menjaga bantaran sungai dari longsor tercapai.
"Gerakan Komunitas KOPI BASAMUT tersebut sebuah kerja nyata.menyelamatkan sungai atau bantaran sungai," tutur Firman.
Baca juga: Firman Yusi: Revolusi pertanian Kalsel tidak bisa dihindari
