Wakil Ketua II DPP Paroki Katedral Keluarga Kudus Albertus Bambang Utoyo di Banjarmasin, Jumat, menyampaikan bahwa setiap rangkaian misa selama pekan suci dilaksanakan dua kali dalam sehari untuk menampung antusiasme umat.
Baca juga: PLN pantau kelistrikan jelang Natal di sejumlah gereja Banjarmasin
"Kita selalu mengadakan misa dua kali, dari Kamis Putih juga dua kali, Jumat Agung dua kali, nanti malam Paskah juga dua kali, Hari Raya Paskah juga dua kali, yaitu Minggu pagi dan sore," jelas Albertus.
Albertus juga mengungkapkan, partisipasi umat menunjukkan peningkatan. Jalan Salib yang dilaksanakan pagi hari diikuti sekitar 300 anak-anak, sementara misa pertama pukul 15.00 WITA dihadiri sekitar 1.500 umat.
"Jika ditotal sampai Misa kedua pukul 18.00 WITA, kemungkinan mencapai 2.500 hingga 2.700 orang," tambahnya.
Sementara itu, Pastor Aloysius Darmakusuma MSF menjelaskan bahwa pekan suci tidak hanya berfokus pada hari Paskah, melainkan mencakup serangkaian peristiwa iman yang dimulai sejak Minggu Palma, dilanjutkan Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.
Rangkaian ini menjadi wujud penghayatan mendalam terhadap perjalanan Yesus menuju penyaliban hingga kebangkitannya.
"Kegiatan trihari suci itu dimulai dengan Minggu Palma. Di situ mengenangkan peristiwa Yesus masuk Yerusalem. Kemudian pada hari Kamis Putih, itu hari Kamis diselenggarakan ibadat perayaan perjamuan terakhir," ucapnya.
Baca juga: PLN pantau kelistrikan jelang Natal di sejumlah gereja Banjarmasin
Sedangkan, tambahnya, pada hari Jumat mengenangkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus. Pada Sabtu disebut hari Sabtu Suci untuk menyongsong Vigili Paskah. Pada malam Paskah tersebut dirayakan Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian sebagai sumber keselamatan bagi segenap umat.
Dia menekankan makna spiritual dari Jumat Agung yaitu dalam kehidupan umat Katolik adalah untuk memperingati sengsara dan wafat Tuhan Yesus.
"Adapun rangkaian kegiatan upacara, mulai dari merenungkan kisah sengsara, mendengarkan sabda tuhan, berdoa bersama, hingga penghormatan terhadap salib, yang menjadi lambang kebanggaan iman kami," ujar Pastor Aloysius.
Aloysius juga menjelaskan bahwa melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, umat Kristen Katolik menghayati kasih Allah dalam penebusan dosa manusia dan membebaskan dari kuasa maut.
"Dari salib itu dihayati Allah yang penuh kasih, Allah yang penuh berkat, melalui karya penyerahan diri Yesus Kristus melalui salib. Manusia ditebus dosa-dosanya, manusia dibebaskan dari kuasa maut, itulah yang kami ungkapkan dalam peribadatan hari Jumat Agung ini," tuturnya.
Pastor Aloysius berharap dengan perayaan pekan suci dapat meneguhkan iman umat dan membawa damai sejahtera.
"Semoga dengan merayakan dan merenungkan peristiwa pekan suci itu segenap umat memperoleh damai sejahtera diteguhkan dalam iman dan menjadi sumber berkat untuk semua orang," pungkasnya.
Diketahui, terlihat suasana yang tertib dan penuh kekhusyukan, perayaan Jumat Agung di Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin berlangsung lancar.
Doa yang dipanjatkan dan nyanyian liturgi menggema di tengah suasana haru, menjadi cerminan iman yang mendalam atas pengorbanan Sang Juru Selamat.
Saat ini, Umat Kristiani di seluruh dunia tengah memasuki momen penting dalam kalender keagamaannya. Di mana pada Jumat (18/4), mereka memperingati Jumat Agung, yaitu hari mengenang sengsara dan wafat Yesus Kristus.
Ibadah Jumat Agung menjadi bagian dari rangkaian pekan suci, yang berpuncak pada perayaan Hari Raya Paskah pada Minggu (20/4).
Baca juga: 144 personel Polresta Banjarmasin jaga 23 gereja saat Paskah 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin peringati Jumat Agung