Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin menyiapkan saluran khusus (hotline) yang siap mendengarkan curahan hati siswa dan memberikan solusi atas setiap pertanyaan.
"Layanan hotline khusus dibuka agar anak-anak sekolah bisa mengakses untuk menyampaikan segala curhat dan diberikan solusi atas masalah yang mereka hadapi," ujar wali kota di Banjarbaru, Rabu.
Menurut Aditya, saluran khusus itu disiapkan agar bisa mengantisipasi terjadikan kasus anak sekolah yang diduga mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan diketahui terjadi beberapa kasus di Banjarbaru.
Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru Dedy Sutoyo mengatakan, pihaknya mendukung gagasan wali kota yang meluncurkan layanan hotline khusus dengan menyiapkan akses termasuk psikiater 24 jam penuh.
"Ide dan gagasan wali kota yang siap membuka saluran khusus tentu kami dukung bersama dinas dan instansi lain yang saling bersinergi sehingga permasalahan siswa bisa dicarikan jalan keluarnya," ucap Dedy.
Dedy menjelaskan, layanan khusus itu bukan menggunakan chatbot atau sistem otomatis, melainkan interaksi langsung dengan psikiater yang terhubung melalui dinas dan bisa langsung tanya jawab.
Ditekankan Dedy, tujuan layanan adalah mendengarkan keluhan atau masalah yang dihadapi para siswa, khususnya terkait permasalahan mental mereka yang masih cukup labil karena faktor usia.
"Kami siap mendukung penuh ide dan gagasan wali kota itu sehingga bisa menjadi solusi efektif dalam mengatasi setiap permasalahan yang terkadang tidak terlihat orang tua atau pihak sekolah," ucapnya.
Dedy menegaskan, cukup banyak kasus beberapa anak berprestasi sekali pun terkadang masih saja menyembunyikan masalah pribadi yang bisa mempengaruhi mental dan perilaku mereka dalam keseharian.
"Kami mengingatkan orang tua untuk lebih peduli terhadap aktivitas anak, terutama berkaitan penggunaan ponsel. Mari sama-sama mengawasi anak-anak agar dapat mengetahui perubahan disekitarnya," pesan dia.
Dikatakan, layanan hotline itu juga bertujuan mendukung peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah yang jumlah terbatas agar siswa tetap mendapatkan dukungan psikologis atas permasalahannya.
Ditambahkan, saluran khusus akan diperkenalkan ke sekolah mulai dari tingkat dasar, hingga SMP termasuk siswa SMA meski pun kewenangan menangani mereka berada di bawah naungan Disdik Provinsi Kalsel.