Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan berhasil menurunkan angka pernikahan usia dini selama lima tahun terakhir berkat gencarnya pelaksanaan program Keluarga Berencana.
Ketua Koalisi Kependudukan Provinsi Kalimantan Selatan, Taufik Hidayat di Amuntai, Kamis mengatakan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) beberapa tahun sebelumnya pernah menduduki peringkat atas terkait jumlah pernikahan usia dini namun sekarang menurun.
"Sekarang pernikahan usia dini tertinggi di Kabupaten Tapin, Kotabaru, Tabalong, HSS dan HST," ujar Taufik.
Taufik mengatakan, Kalsel berada diperingkat ketiga secara nasional terkait angka pernikahan usia dini, setelah ditelusuri ternyata lima kabupaten diatas masih tinggi angka pernikahan usia dini.
Menjadi pembicara pada Forum Inventarisasi Analisis Dampak Kependudukan di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten HSU, Taufik menceritakan temuan kasus di daerah lain di Kalsel bahwa peran penggunaan Telepon Selular dan Media Sosial ternyata mampu berperan meningkatkan pernikahan usia dini.
"Kasus yang kami temukan di salah satu kota di Kalsel, pernikahan usia dini diantaranya disebabkan orang tua pihak si perempuan khawatir akan pergaulan anaknya melalui telepon selular dan medsos sehingga segera di nikahkan pada usia rata-rata 13 tahun," terangnya.
Sementara, Ketua Koalisi Kependudukan Kabupaten HSU, Suhaimi berharap program dan kegiatan pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) lebih menekankan pada tujuan untuk pencapaian keluarga sejahtera.
"Jangan memaknai kegiatan KB hanya pada alat kontrasepsi, melainkan pada upaya mewujudkan keluarga sejahtera," katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan KB Daerah HSU, Anisah Rasyidah berharap melalui Inventarisasi Analisis Dampak Kependuduk akan membantu bagi pelaksanaan program KB sehingga bisa tercapai keseimbangan pembangunan kependudukan dan lingkungan.