Banjarmasin (ANTARA) - Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Labkesda Kalsel) memiliki dua pelayanan unggulan pada 2025, yakni layanan kimia medik dan kimia lingkungan.
Kepala Seksi Kimia dan Patologi Labkesda Provinsi Kalsel Murliani di Banjarmasin, Kamis, mengatakan pihaknya berinovasi dalam pemeriksaan kimia lingkungan termasuk pemeriksaan debu dan kebisingan, serta kualitas udara yang akan diukur selama 24 jam.
Baca juga: Pemprov Kalsel gelar bazar UMKM saat HPN 2025
"Inovasi ini merupakan peningkatan dari pemeriksaan kualitas udara dibandingkan tahun sebelumnya," kata Murliani.
Murliani menambahkan Labkesda Provinsi Kalsel memperkenalkan layanan baru pada bidang kimia medik, seperti pemeriksaan bayi baru lahir, termasuk pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), Skrining Hyperplasia Adrenal Kongenital (S-HAK), dan pemeriksaan G6PD untuk anemia.
Program layanan inovatif tersebut guna mendukung program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sesuai nawacita Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, Labkesda Provinsi Kalsel juga akan memperluas layanan dengan membangun gedung baru khusus untuk pemeriksaan biomolekuler, termasuk pemeriksaan DNA.
Baca juga: Kalsel tambah 22 ribu induk sapi untuk swasembada daging
"Fokus utama pada 2025 pada pemeriksaan DNA virus, terutama untuk skrining kanker leher lahir (HPP DNA) dengan rencana untuk memperluas pemeriksaan DNA manusia," ungkapnya.
Ia menerangkan Labkesda Provinsi Kalsel bakal mengembangkan layanan pemeriksaan Tuberkulosis (TB) dengan menambahkan identifikasi kuman TB dan pengujian kepekaan biotik yang sebelumnya harus dikirim ke Jakarta.
Melalui layanan ini, Murliani menjelaskan sampel dari kabupaten atau kota dapat diperiksa di Labkesda Provinsi Kalsel tanpa perlu mengirimkan keluar daerah.
"Ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan kesehatan di Kalsel," ucap Murliani.
Baca juga: Kalsel sinergikan pengembangan investasi dengan misi gubernur terpilih