Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin menargetkan pembangunan Jembatan Pulau Laut yang menghubungkan Batulicin-Kotabaru bisa rampung selama tiga tahun.
Muhidin menyampaikan hal itu saat mendampingi Menteri Lingkungan Hidup (LH) RI Hanif Faisol Nurofiq meninjau pembangunan proyek Jembatan Pulau Laut di Tanjung Serdang Desa Salino, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru, Rabu.
Baca juga: DPRD Tanbu Kalsel harapkan Jembatan Selat Pulau Laut segera terwujud
Muhidin menuturkan infrastruktur strategis jalan dan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru itu diusulkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Rencananya, jembatan penghubung Batulicin-Kotabaru tersebut memiliki panjang 3,75 kilometer.
“Kita mengontrol atau meninjau Jembatan Pulau Laut antara Batulicin-Kotabaru," kata Muhidin.
Muhidin mengungkapkan proyek jembatan tersebut masih dikerjakan, namun masa pengerjaan sudah habis, sehingga kena denda hingga harus selesai selama 50 hari.
Muhidin mengharapkan proyek jembatan tersebut dapat selesai pada tahun depan agar memudahkan mobilitas masyarakat Batulicin-Kotabaru.
Diungkapkan Muhidin, pengerjaan awal Jembatan Pulau Laut meliputi pembangunan fondasi yang sudah dikerjakan 400 meter dari total 750 meter sehingga tersisa 350 meter.
“Saya berharap ini bisa cepat selesai dengan target tiga tahun Jembatan Pulau Laut sudah bisa dinikmati masyarakat Kalsel,” tutur Muhidin.
Baca juga: DPRD tindak lanjuti proyek Jembatan Pulau Laut ke PUPR Provinsi Kalsel
Sementara itu, Menteri LH RI Hanif Faisal Nurofiq menyatakan Jembatan Pulau Laut sangat penting untuk masyarakat Kalsel, bahkan regional Pulau Kalimantan karena menjadi pintu masuk dan keluar lalu lintas perdagangan pada masa mendatang.
“Kalau sungai di Banjarmasin itu telah terlaporkan bahwa sedimentasi hampir 400 meter per kubik setiap hari. Kemudian, Pemprov Kalsel melalui PT. Ambapers mengerjakan sekitar 100 ton per hari, sehingga masih tersisa 300 ton per kubik,” beber Hanif.
Hanif menjelaskan pendangkalan Sungai Barito juga menjadi masalah perairan di Pelabuhan Banjarmasin yang membutuhkan waktu untuk pemulihan sehingga keberadaan Jembatan Pulau Laut sangat diperlukan.
Dituturkan Hanif, Jembatan Pulau Laut sebagai alternatif meningkatkan sektor perekonomian warga Kalsel karena memiliki kedalaman air yang cukup menampung kapal industri.
“Kita bisa membayangkan Jembatan Pulau Laut terealisasi maka pintu masuk dan keluar terjadi di sini. Bahkan, Pemprov Kalsel telah mendesain sedemikian rupa tinggal eksekusi,” ungkap Hanif.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalsel M Yasin Toyib menjelaskan pembiayaan pengerjaan proyek Jembatan Pulau Laut akan diambil pemerintah pusat, karena sebab telah diusulkan menjadi PSN.
Baca juga: Pemprov Kalsel rancang kelanjutan pembangunan jembatan Pulau Laut
Diucapkan Yasin, Pemprov Kalsel telah menganggarkan Rp200 miliar dari sisi Batulicin dan Rp300 miliar dari sisi Kotabaru.
Pada 2025, Pemprov Kalsel menganggarkan Rp300 miliar dari sisi Batulicin dan Rp450 miliar dari sisi Kotabaru.
"Total Rp1,2 triliun, sedangkan anggaran yang diperlukan Rp5,9 triliun, sehingga masih dibutuhkan sekitar Rp4,7 triliun,” ungkap Yasin.
Yasin menyebutkan pembangunan Jembatan Pulau Laut dapat dikerjakan selama dua tahun, namun pertimbangan anggaran yang besar sehingga rencana pembangunan menjadi tiga tahun.
“Insya Allah Jembatan Pulau akan selesai dan dapat dinikmati masyarakat pada 2029 dengan kawasan menjadi pelabuhan besar,” ungkap Yasin.
Saat tinjauan tersebut, Muhidin pun didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Isharwamto, Kadishub Kalsel Fitri Hernadi, Kepala Bapenda Subhan Nor Yaumil, Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel Suparmi dan, Kadis LH Hanifah Dwi Nirwana dan Kadishut Fathimatuzzahra.
Baca juga: DPRD Kotabaru Kalsel minta kelanjutan pembangunan Jembatan Selat Pulau Laut