Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Farah Adibah, di Kandangan, mengatakan peluncuran Genting serentak dilakukan di Indonesia dan Provinsi Kalsel yang diwakili Kabupaten HSS.
"Kabupaten HSS dipilih sebagai tempat launching, karena di HSS banyak program-program unggulan," ujarnya dalam keterangan, mengutip pers rilis Bagian Prokopim Setda HSS, Jumat.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Nurul Ahdiyani mengatakan, stunting menjadi masalah yang harus ditangani dengan serius secara bersama-sama.
Baca juga: Sekda HSS buka diseminasi audit kasus stunting siklus II
Nurul mengajak agar bersama-sama mendukung program genting, untuk menjadikan anak-anak generasi emas ke depan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) HSS M Noor mengatakan stunting masih menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh bangsa.
Hal ini menurut dia, karena kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kualitas hidup pada masa depan.
"Pemerintah terus berkomitmen mencari solusi yang efektif dalam mencegah dan menurunkan angka stunting, salah satunya melalui gerakan orang tua asuh cegah stunting ini," ujar Sekda HSS.
Baca juga: Desa Hamayung wakili Kalsel jadi narasumber Praktik Baik Desa Bebas Stunting
Noor menuturkan Genting merupakan wujud nyata dari gerakan gotong royong masyarakat, dapat mewujudkan generasi yang sehat dan tidak stunting.
Melalui gerakan ini, diungkapkan Noor, semua pihak memiliki tanggung jawab bersama untuk mendampingi, membantu, dan memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
"Selain itu, agar mereka juga mendapatkan perawatan kesehatan yang baik, serta pendidikan yang memadai," terangnya.