Menurut Fathurrahman di Banjarmasin Rabu, bagi petani yang diikutkan dalam asuransi pertanian, maka akan mendapatkan pergantian dari perusahaan asuransi sebesar Rp6 juta per hektare.
"Pihak asuransi akan memberikan ganti rugi, berupa uang tunai kepada petani yang lahannya rusak akibat banjir atau bencana lainnya, sebesar Rp6 juta per hektere. Jumlah tersebut bagi petani yang padinya rusak hingga 75 persen ke atas," katanya.
Bantuan ganti rugi berupa uang tunai tersebut, tambah dia, untuk membantu petani memperbaiki kembali tanaman padinya yang mengalami kerusakan, antara lain untuk membeli bibit, pupuk dan lainnya.
Sedangkan untuk petani yang tidak ikut asuaransi, tambah dia, pemerintah kabupaten bisa mengajukan permohonan bantuan kepada dinas pertanian Provinsi.
"Asalkan permohonan tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka dalam waktu yang tidak lama, bantuan akan diberikan," katanya.
Menurut Fathur, saat ini, petani masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki atau menambal sulam padi yang puso akibat banjir maupun bencara lainnya, sebelum memasuki musim tanam berikutnya pada September.
"Musim tanam berikutnya akan dimulai sekitar September, sehingga Desember 2017 sudah bisa panen," katanya.
Fathurrahman mengatakan, banjir mengakibatkan sekitar 2 ribu hektare siap panen mengalami puso, baik akibat bencana banjir maupun diserang hama, yang terjadi mulai Oktober 2016 hingga Maret 2017.
Total padi yang siap panen, hingga kini mencapai 125 ribu hektare, diharapkan petani masih memiliki kesempatan untuk tambals sulam padi yang telah mengalami puso.
Sebelumnya, Faturahman mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi padi Kalsel, antara lain melalui program peningkatan swasembada pangan.
Target produksi pertanian untuk Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 yang ditetapkan Kementrian Pertanian relatif cukup tinggi mencapai 2 , 38 juta ton gkg. Target tersebut lebih tinggi sekitar 10 persen jika dibandingkan target tahun 2015 lalu.
Realisasi produksi padi sampai Agustus 2016 sebesar 1,5 juta ton dan sampai dengan Desember 2016 diperkirakan mencapai 2,5 juta ton gabah kering giling.
Meningkatkan produksi padi 2017, dinas pertanian juga meningkatkan target luas tambah tanam (LTT), dengan target tanam pada Oktober 2016 hingga Maret 2017 sebesar 396.706 ha dan April hingga September 2017 sebesar 205.233 ha. Sehingga, target LTT Kalsel untuk satu tahun mencapai 601.938 ha.