Hulu Sungai Tengah, Kalsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi percontohan keberpihakan berbagai kebijakan dalam mendukung program Guru Penggerak dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
“Tentu ini menjadi kebanggaan bagi Kabupaten HST. Beberapa waktu lalu, perwakilan badan standar kurikulum dari pusat datang ke Kabupaten HST untuk melakukan pemotretan terhadap seluruh kebijakan dan aktivitas program Guru Penggerak,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HST Muhammad Anhar usai membuka kegiatan lokakarya ke-7 program pendidikan guru penggerak angkatan ke-10 di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Sabtu.
Baca juga: Pemkab HST capai realisasi bedah rumah swadaya 329 unit hingga Oktober
Dalam kunjungan pemotretan kebijakan program guru penggerak tersebut, kata Anhar, pusat membagikan seluruh momen pemotretan kepada daerah lainnya di provinsi se-Indonesia.
“Keberpihakan program guru penggerak ini adalah penilaian dari pusat. Pusat membagikan kepada daerah lain seluruh hasil pemotretan program guru penggerak di Kabupaten HST, pusat ingin Kabupaten HST menjadi percontohan bagi daerah lain bagaimana seharusnya guru penggerak dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Anhar menyebutkan, saat ini pihaknya mempersiapkan dokumentasi audio visual hasil pemotretan dari pusat, dokumentasi ini nantinya juga akan dibagikan kepada seluruh insan pendidikan di Kabupaten HST.
Baca juga: Pemkab HST susun 65 buku dongeng sejarah daerah
Ia mengatakan bahwa keberpihakan kebijakan ini juga berkat kolaborasi dengan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Selatan.
Menurut Anhar, Balai Guru Penggerak Kalimantan Selatan selalu mengadvokasi dan mengakomodir Dinas Pendidikan HST dalam meningkatkan kompetensi guru di tiap sekolah.
Bahkan, kata dia, Kabupaten HST mendapatkan apresiasi anugerah merdeka belajar dari pusat yang dapat dipertahankan selama dua tahun berturut-turut, ini merupakan capaian satu-satunya di Provinsi Kalsel.
“Kami berupaya agar kebijakan selalu berpihak terhadap program guru penggerak. Hingga saat ini, Kabupaten HST telah memiliki 169 guru penggerak,” ujar Anhar.
Baca juga: Sekda HST: Desa Hilir Banua mampu wujudkan keluarga berkualitas