Rantau (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan Triasmoro mengatakan harga sapi jenis Bali dikisaran Rp15 juta - Rp18 juta terbilang wajar pada saat Idul Adha.
"Masih wajar saja, sama seperti tahun kemarin," ujarnya kepada ANTARA di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Senin.
Triasmoro mengatakan dibandingkan hari biasa selisih harga tak terpaut jauh kisaran turun ditaksir antara 10 persen dari harga sekarang.
Triasmoro mengklaim berdasarkan data bidang peternakan jumlah sapi di Kabupaten Tapin mencukupi kebutuhan ibadah kurban Idul Adha ini.
"Di seluruh kecamatan, ketersediaan sapi ada 1.522 ekor, sedangkan rata-rata kebutuhan tiap tahun di Tapin 700 ekor," ungkapnya.
Triasmoro mengatakan melimpah jumlah sapi di tingkat petani ini, tak hanya menyasar di Kabupaten Tapin, namun juga pasar di berbagai daerah di Kalimantan Selatan.
Bertolak belakang dengan pernyataan Ketua Kelompok Ternak Megawati Kabupaten Tapin Aiman Fadillah. Ia mengatakan daya beli masyarakat cenderung turun dibandingkan tahun sebelumnya karena bentrok pasar dengan pedagang dari daerah lain.
"Tahun ini capai 30 ekor, sedangkan tahun-tahun sebelumnya lebih 40 ekor," ujarnya peternakan sekaligus pengusaha muda ini.
Fadilah mengatakan bahwa lumrah setiap tahun sapi yang dibeli oleh masyarakat untuk kurban yakni di kisaran harga Rp15 juta - Rp18 juta.
"Bobot daging bersih untuk Rp15 juta 50 kg - 55 kg, sedangkan yang harga Rp18 juta 70 kg - 75 kg," ungkapnya.
Dituturkan Fadilah karena tak adanya proteksi pasar ini bisa dibilang menggugurkan kesempatan peternakan lokal Tapin meraup untung pada momentum Idul Adha sekali setahun ini.
"Dari pedagang luar, kerjasama dengan tengkulak ada selisih harga Rp1 juta - Rp2 juta, dengan harga jual kami di Tapin," ungkapnya.