Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel) H. Karlie Hanafi Kalianda berpendapat , bangsa Indonesia terkenal ramah dan berbudaya karena mengamalkan Pancasila.
"Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang ramah dan berbudaya karena mengamalkan ajaran yang terkandung di dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara," tegas Karlie di Banjarmasin, Jumat.
Oleh sebab itu, perlu sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila kepada seluruh elemen masyarakat.
Pada kesempatan kali ini, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebut melakukan sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Dalam sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kantor Satpol PP Batola di Marabahan (50:km barat Banjarmasin), Kamis (30/5/2924) Karlie menyatakan, wajar kalau rakyat Indonesia merindukan pelajaran Pancasila."Karena Pancasila sebagai nilai-nilai luhur, pandangan hidup dan filosofis bangsa yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel III/Batola tersebut.
Menurut Karlie, untuk menjawab kerinduan masyarakat tersebut, maka upaya-upaya pengenalan kembali dan pembinaan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar berbangsa harus melibatkan pihak pemerintah, swasta dan akademisi dan terkait lainnya.
Ia menambahkan, memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila bangsa Indonesia masa kini antara lain terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang semakin kerap bermunculan di daerah seluruh Indonesia.
Selain itu, kurangnya rasa persatuaan dan kesatuan, mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain, lanjut Karlie yang juga dosen perguruan tinggi swasta di Banjarmasin dan Semarang Jawa Tengah (Jateng).
“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya antara lain dengan menggelar sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila seperti yang kita lakukan sekarang,” ujar Karlie.
Pada kesempatan itu Staf Ahli DPRD Kalsel, H.Puar Junaidi selaku narasumber antara lain mengatakan, perlu membiasakan dan menyerukan pandangan yang menghargai, menghormati, terbuka, dan moderat.
Selain itu, memperkuat wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, serta menumbuhkan kembali sikap gotong royong yang merupakan budaya asli bangsa Indonesia.
Menurut Puar, radikalisme maupun terorisme bertentangan dengan Pancasila karena paham itu tidak sejalan dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, musyawarah, dan keadilan.
Begitu juga radikalisme termasuk pada keadaan yang sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi dan perikemanusiaan bagian dari nilai-nilai Pancasila.
"Pancasila sebagai benteng agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme. Masyarakat harus memahami dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila dalam kehdupan berbangsa dan bernegara serta tidak mudah terpengaruh berita-berita hoax yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan,” demikian Puar Junaidi.