Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggalakkan gerakan makan sayur dan buah bagi warganya setiap hari untuk keseimbangan asupan gizi bagi kesehatan.
Gerakan kesehatan makan sayur dan buah ini langsung dipelopori Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52 bertema " Masyarakat hidup sehat Indonesia Kuat" yang diselenggarakan Dinas Kesehatan kota di halaman kantornya, Senin.
Menurut Wali Kota, dengan dimulainya gerakan makan sayur dan buah di daerah ini, maka diwajibkan diikuti semua warganya, sebab ini demi keseimbangan asupan gizi utamanya bagi anak tumbuh sehat menjadi generasi yang kuat.
"Jadi dari sekarang saya minta di rumah warga setiap harinya selalu tersedia makanan sayur-sayuran dan buah-buahan, jangan tidak," ujarnya.
Ibnu Sina menyatakan, tidak mahal untuk menggalakkan makan sayur dan buah bagi keluarga ini dibanding mengatasi penyakit yang bisa timbul akibat kurangnya asupan gizi tersebut.
Menurut dia, asupan gizi yang baik bagi keluarga akan menimbulkan kesehatan yang berkesinambungan, dan mewujudkan generasi cerdas dan kuat daerah ini.
"Saya minta sayur dan buah harus dari lokal, jangan dari infor," tegasnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Supriani menyatakan, sayur dan buah akan menambah vitamin dan ini baik untuk pertumbuhan, utamanya bagi anak.
Diungkapkannya, masih cukup banyak masalah kesehatan di daerah ini yang berkaitan dengan kekurangan gizi, salah satunya penyakit gizi buruk.
Menurut Supriani, penyakit gizi buruk di daerah ini masih cukup tinggi dengan penemuan kasus sebanyak 60 anak terdeteksi mengalami gizi buruk.
Pemerintah kota, ujar dia, sudah menangani kasus tersebut dengan memberi perhatian asupan gizi rutin secara gratis hingga masuk rumah sakit.
"Kita beri tanggungan 15 hari bagi bagi anak terkena gizi buruk itu di rumah sakit, bahkan angkos bagi orangtuanya menunggu ditanggung juga," ucapnya.
Banjarmasin Galakkan Gerakan Makan Sayur Dan Buah
Selasa, 15 November 2016 13:34 WIB
...tidak mahal untuk menggalakkan makan sayur dan buah bagi keluarga ini dibanding mengatasi penyakit yang bisa timbul akibat kurangnya asupan gizi tersebut,