Kerusakan karena besarnya aliran air berwarna hitam pekat dari Gunung Marapi itu terpantau terjadi di daerah Air Angek Kabupaten Tanah Datar dan Bukit Batabuah, Canduang dan Sungai Puar Kabupaten Agam.
"Kami mendengar dan melihat aliran air yang membesar sebanyak dua kali, pertama sekitar jam 15.00 WIB dan satu jam setelahnya, aliran kedua berbunyi gemuruh," kata seorang warga Bukit Batabuah Sutan Makmur (68), di Bukittinggi, Jumat.
Aliran lahar dingin ini terlihat merusak sawah dan pekarangan warga serta memutus akses jalan hingga beberapa kendaraan ikut terjebak.
Di Bukit Batabuah, tampak personel kepolisian bersama TNI dan BPBD serta warga berusaha membersihkan sisa material banjir yang hanyut hingga menutup aliran air di bawah jembatan.
"Sempat ada pengendara sepeda motor yang terseret namun telah bisa diselamatkan dan dievakuasi. Kami masih melakukan evakuasi dan pembersihan," kata Kapolresta Bukittinggi Kombespol Yessi Kurniati.
Ia menegaskan melakukan koordinasi dengan BPBD dan pihak lainnya untuk segera membuka akses jalan.
"Kami tunggu alat berat dan terus melakukan pembersihan karena material banjir menyumbat di jembatan, warga diminta tetap waspada," ujarnya.
Baca juga: Gunung Marapi erupsi pagi ini, hembuskan abu setinggi 1,5 kilometer
Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi dengan tinggi kolom abu capai 1.000 meter
Baca juga: Gempa hembusan meningkat 1,5 kali lipat di Gunung Marapi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Nurul Hayat