"Namun kita turut mengharapkan agar berbagai kebutuhan pokok jangan terlalu mahal atau sesuai daya masyarakat kelas menengah ke bawah khususnya," ujar Supian HK di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Pasar Murah TPID Kalsel bantu UMKM daftarkan produk halal
Pimpinan DPRD Kalsel itu mencontohkan produksi lokal, seperti Cabai Hiung dan hasil tangkapan ikan air tawar.
"Dengan harga larang produksi lokal itu, berarti petani kita bisa menikmati hasil usaha dan kita mengharapkan tingkat kesejahteraan meningkat," ujar Supian.
Namun, Supian mengharapkan harga kebutuhan pokok lain tidak terlalu melambung menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024, seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan telur.
"Pasalnya kondisi perekonomian belum stabil betul, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah," ujar politis berusia 65 tahun itu.
Baca juga: Pemprov Kalsel gelar pasar murah sambut Ramadhan 1445 H
Supian juga meminta pemerintah daerah atau instansi terkait mengintensifkan pasar murah supaya masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Tapi Alhamdulillah di daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel kini sudah ada yang panen sehingga harga beras relatif terkendali atau tidak terlalu mahal," ungkap Supian.
Diketahui, Banua Anam Kalsel, meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong. Sedangkan petani di HST sudah panen padi varietas unggul.
Sementara petani di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang merupakan lumbung padi di Kalsel kini sudah mulai memasuki masa tanam sebagian.
Baca juga: Pemprov Kalsel laksanakan "Gerakan Pangan Murah"