Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor mengatakan gelaran Pasar Murah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendaftarkan produk agar memiliki sertifikat halal.
“Pasar Murah TPID ini dirangkaikan bertepatan dengan National Halal Fair 2024 yang diselenggarakan di 12 provinsi se-Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan,” kata Sahbirin di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Pemprov Kalsel laksanakan "Gerakan Pangan Murah"
Pada momentum pasar murah tersebut, Sahbirin menjelaskan banyak pelaku UMKM yang akan berdagang di National Halal Fair 2024, para pelaku UMKM akan dibina oleh pemerintah daerah untuk mendaftarkan produk tersebut agar memiliki sertifikat halal.
Lewat Pasar Murah TPID itu pula, kata dia, pemerintah daerah akan membantu pelaku UMKM memasarkan produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat menjelang Lebaran.
“Pasar Murah TPID dilaksanakan dalam rangka mengendalikan inflasi, tetapi ada momentum yang bisa dimanfaatkan untuk mendaftarkan produk UMKM agar memiliki sertifikat halal,” kata Sahbirin.
Para pelaku UMKM akan dibina di kegiatan National Halal Fair Kalsel 2024 dan Pasar Murah TPID yang berlangsung pada 19-24 Maret 2024 dengan menghadirkan narasumber dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Baca juga: Pemprov Kalsel gelar pasar murah sambut Ramadhan 1445 H
Menurut Sahbirin, kolaborasi dan konsistensi seluruh pihak dalam mengembangkan produk UMKM tidak hanya berdampak pada meningkatnya produk halal, tetapi juga berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Wahyu Pratomo mengatakan gelaran National Halal Fair Kalsel 2024 yang dirangkaikan dengan Pasar Murah TPID itu, bertujuan untuk memajukan keuangan ekonomi syariah di Kalimantan Selatan guna menyokong Indonesia sebagai pusat industri produk halal di dunia.
“Untuk memperkuat ekosistem produk halal di Kalsel, kita masih banyak tugas yang perlu dibenahi, baik soal literasi ekonomi syariah, pembiayaan syariah, lalu yang tidak kalah penting adalah bagaimana agar usaha lebih inklusif lagi,” ujar Wahyu.
Baca juga: DPKP Kalsel gelar pasar murah di halaman limbur Kotabaru