Banjarmasin (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Selatan (MUI Kalsel) membangun kesejukan umat lewat Taujihad yang disampaikan pada H-1 pemilu atau satu hari menjelang hari pemungutan suara.
"Ada delapan poin Taujihad terkait Pemilu 2024 yang intinya kami meminta pelaksanaan pemilu dapat berjalan adil, jujur, dan damai," kata Sekretaris MUI Kalsel Nasrullah AR di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Bawaslu-MUI HST ajak pemilih pemula tolak politik uang
Diakui Nasrullah, Taujihad yang dibacakan Ketua MUI Kalsel KH Husin Napari itu merespon potensi konflik pada pemilu 2024 yang belakangan cukup mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, pimpinan MUI Pusat menginstruksikan Taujihad menjelang pencoblosan bersama forum koordinasi pimpinan daerah serta penyelenggara pemilu guna mengantisipasi potensi konflik.
"Meski Kalsel sendiri kami menilai kondusif dan damai, namun ini upaya pencegahan," jelasnya.
Baca juga: Bawaslu Kalsel gandeng MUI serukan tolak politik uang
Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol. Winarto yang turut hadir mengapresiasi langkah MUI yang melaksanakan seruan perdamaian untuk pemilu.
Dia menilai suara para tokoh agama akan lebih didengar masyarakat sehingga sangatlah diperlukan dalam situasi sekarang.
"Alhamdulillah Kalsel sangat sejuk, tidak ada riak-riak konflik dan Insya Allah hari pencoblosan besok semuanya berjalan tertib dan lancar," ucapnya.
Baca juga: Pesan MUI Kalsel untuk Pemilu berkualitas hindari politik uang