Kandangan (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Hulu Sungai Selatan (MUI HSS) Provinsi Kalimantan Selatan mengukuhkan 31 da'i penggerak di daerah terpencil dan rawan keagamaan.
"Wilayah aktivitas para dai ini meliputi beberapa kawasan pedalaman di HSS seperti rawa dan pegunungan," kata Ketua MUI HSS TGH Muhammad Jamhari Muhdin di Kandangan, Kabupaten HSS, Senin.
Dijelaskan dia, para da'i tersebut memiliki tugas melaksanakan bimbingan dan pengajian, bertindak selaku imam di masjid dan langgar, membimbing shalat anak-anak TPA, bekerja sama dengan pihak lain untuk syiar Islam.
Baca juga: Sinergitas ulama dan umara di HSS dinilai terjalin sangat erat
Selanjutnya, para da'i itu wajib menyampaikan laporan kegiatan dakwah setiap bulan kepada Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Pengembangan Masyarakat MUI HSS.
"Untuk itu kita dari MUI HSS memberikan insentif kepada mereka setiap bulan dengan besaran bervariasi sesuai dengan tingkat kesulitan medan dan wilayah yang dihadapi, yang terbagi menjadi 3 tingkatan," ujarnya.
Para da'i juga mendapatkan insentif untuk tingkat kesulitan rendah sebesar Rp1,2 juta per bulan, tingkat sedang (Rp1,4 juta per bulan) dan tingkat tinggi (Rp2 juta per bulan).
Penjabat Bupati HSS Hermansyah mengapresiasi program MUI HSS melalui berbagai terobosan untuk menyiarkan agama Islam di HSS.
Baca juga: Delapan unit mobil BPK HSS dikerahkan sediakan air bersih di Sekumpul
"Pemerintah Kabupaten HSS akan selalu mendukung segala program positif yang dilakukan oleh MUI, apalagi selama ini berbagai program tersebut sangat sesuai dengan visi agamis daerah ini," ungkapnya.
Diingatkan dia, agar para da'i selalu mengingat hal yang dulu telah dipesankan oleh Guru Kapuh (Ketua MUI HSS sebelumnya) bahwa pekerjaan menjadi da'i penggerak di daerah terpencil adalah sangat mulia.
Menjadi da'i penggerak meneruskan dakwah yang telah dirintis oleh Rasulullah SAW, dan perannya tentu sangat besar dalam mengembangkan syiar agama.
"Dan menurut Guru Kapuh, syaratnya cuma dua, yakni harus punya kesabaran yang tinggi dan hati yang ikhlas, tanpa memandang berapa banyak yang didakwahkan, apalagi mengharap pujian dan apresiasi dari pihak tertentu," tutur Hermansyah.