Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin menanam pohon endemik khas Kalimantan yakni pohon kayu besi atau "Ulin" di Ruang Terbuka Hijau Masjid Al Munawwarah.
Penanaman pohon kayu endemik yang dulu banyak tumbuh di hutan Kalimantan itu dilakukan wali kota sebagai bentuk pelestarian pohon yang sudah langka dan terancam punah tersebut.
"Kami berharap, bibit pohon Ulin yang ditanam ini tumbuh subur dan bisa dilihat generasi penerus agar mereka tahu ada pohon endemik di hutan-hutan pulau Kalimantan," ujar Aditya di sela penanaman, Jumat.
Menurut Opie, sapaan akrab Aditya, penanaman bibit pohon Ulin adalah bagian dari penanaman 1.000 bibit pohon yang tersebar pada seluruh wilayah di Banjarbaru sebagai upaya penghijauan dan pelestarian alam.
Diharapkan, melalui penanaman bibit pohon selain melestarikan alam dan lingkungan juga membuat suasana di berbagai kawasan di Banjarbaru menjadi teduh, rindang dan nyaman untuk dinikmati masyarakat.
"Kami ingin menghadirkan suasana nyaman, asri dan teduh di berbagai kawasan di Banjarbaru sehingga terwujud ketenangan masyarakat dan berharap mendapat dukungan seluruh pihak," ungkapnya.
Dikatakan, penanaman pohon juga merupakan langkah antisipasi untuk mencegah potensi polusi udara di masa mendatang dan membantu mengatasi pencemaran udara serta perubahan iklim.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarbaru Sirajoni mengatakan, bibit pohon yang jumlahnya 1.000 batang itu akan ditanam di beberapa kawasan seperti di ruang terbuka hijau, sekolah hingga fasilitas umum.
"Penanaman bibit pohon diantaranya di Taman Keanekaragaman Hayati, median jalan, jalur hijau, dan pulau jalan, sekolah, perkantoran hingga lahan pekarangan milik warga yang masih kosong," sebutnya.
Ditambahkan, jenis bibit pohon yang ditanam yakni pohon keras sehingga bisa menjadi tanaman pelindung dan pohon produktif yang buahnya bisa dinikmati masyarakat dan hasilnya dirasakan bersama.
"Jenis pohon yang ditanam wali kota adalah kayu Ulin dan Ketapang yang diketahui sebagai tanaman keras, sedangkan pohon produktif seperti mangga, rambutan, hingga pohon durian," katanya.
Sirajoni berharap penanaman bibit pohon bisa menambah luasan ruang terbuka hijau di Banjarbaru minimal 30 persen dari luas wilayah sesuai target yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.