Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Kalimantan Selatan Mursyidah Aminy di Banjarmasin, Senin, mengatakan pihaknya mendata secara proaktif terhadap rumah terdampak bencana untuk program renovasi selama 2023.
Baca juga: BPBD rilis 2930 lebih rumah warga HSU mulai terdampak banjir
Baca juga: BPBD rilis 2930 lebih rumah warga HSU mulai terdampak banjir
"Ini karena terdampak bencana banjir pada tahun lalu," ujarnya.
Dikatakan dia, sebanyak 260 unit rumah yang masuk program renovasi atau perbaikan karena terdampak bencana tersebut dari lima kabupaten.
Dengan rincian, ungkap dia, Kabupaten Banjar sebanyak 125 unit, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (25 unit), Kabupaten Balangan (lima unit), Kabupaten Barito Kuala (75 unit) dan Kabupaten Tanah Laut (30 unit).
"Kami berharap pemerintah kabupaten/kota ikut peran aktif dalam pendataan penanganan bencana terhadap relokasi perumahan masyarakat terdampak bencana seperti ini," ujarnya.
Mursyidah mengatakan Pemprov Kalsel telah menyampaikan kepada pemerintah kota/kabupaten terkait pendataan bencana pada gelar Focus Group Discussing (FGD) Penanganan Bencana Terhadap Relokasi Perumahan Masyarakat Terdampak Bencana.
Menurut dia, kebijakan tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman bahwa negara memajukan kesejahteraan umum melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman untuk mewujudkan pemenuhan hak warga negara atas tempat tinggal yang layak dan lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur serta menjamin kepastian bermukim.
"Kita ingin memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dengan memberikan pemenuhan tempat tinggal yang layak bagi korban bencana," katanya.
Menurut Mursyidah, Pemprov Kalsel melakukan hal yang sama pada 2022 karena bencana banjir yang besar pada 2021.
Diungkapkan dia, ada sebanyak 136 unit rumah warga yang terdampak banjir dilakukan perbaikan banjir di lima kabupaten.
Dengan rincian, ujar dia, di Kabupaten Banjar sebanyak 30 unit, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (45 unit), Kabupaten Balangan (11 unit), Kabupaten Barito Kuala (25 unit) dan Kabupaten Tanah Laut (25 unit).
"Kita harap tidak ada yang tertinggal rumah warga yang rusak karena bencana luput dari program ini, karenanya kita harus terus proaktif ke lapangan untuk mendata," ujarnya.
Baca juga: Sekitar 200 rumah di wilayah Daha terdampak banjir air pasang dan kiriman
Baca juga: Sekitar 200 rumah di wilayah Daha terdampak banjir air pasang dan kiriman