Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengunjungi coaching clinic Papua Football Academy (PFA) dengan klub Jerman Borussia Dortmund, yang berlangsung di Stadion Madya, Jakarta, Jumat.
Pada kesempatan itu, Erick yang didampingi mantan pemain Dortmund seperti Marcel Schmelzer. Jorg Heinrich, dan Paul Lambert, menyapa sejumlah pemain binaan PFA sambil bersenda gurau ringan.
"Jadi kalau ingin menjadi pemain bintang, harus disiplin seperti para pemain Jerman ini," kata Erick kepada para pemain binaan PFA.
Selain itu, sejumlah pemain timnas U-17 seperti Ji Dan Bin dan Reno Salampessy juga turut memberi semangat kepada para pemain muda asal Papua tersebut.
Baca juga: Erick Thohir ingin kualitas wasit PSSI di level tinggi
Setelah bercengkerama dengan para pemain PFA, Erick kemudian menyempatkan diri menjawab para pertanyaan pewarta. Dalam kesempatan itu, Erick kembali mengingatkan bahwa pembentukan tim nasional yang kuat harus benar-benar dimulai dari akar rumput dan usia muda.
"Karena itu kita mendorong bagaimana liga punya Elite Pro Academy, pemerintah juga waktu itu pak Jokowi meminta provinsi Papua menjadi provinsi olahraga, karena itu, Freeport investasi di akademinya, nah ini contoh angkatan pertama dari semua suku di Papua, dan saya mendapat laporan juga banyak talenta bagus," ujar sosok yang juga merupakan Menteri BUMN itu.
"Kita tahu Papua sering mengkontribusikan pemain nasional, hayo, bener gak? Tapi yang membedakan di sini, saya minta Freeport tidak hanya menciptakan pemain, tetapi juga menciptakan orang pintar, betul?," tukas Erick.
Papua Football Academy merupakan program komitmen PT Freeport Indonesia untuk mengembangkan sumber daya manusia Papua melalui sepak bola. Program itu telah dimulai sejak Agustus 2022 silam dengan dipimpin oleh sosok pewarta kawakan Weshley Hutagalung.
Baca juga: Ketum PSSI antusias sambut peluncuran logo dan maskot Piala Dunia U-17
Baca juga: PSSI berkomitmen membangun sepak bola putri
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi