Batulicin (ANTARA) - Perusahaan Batubara milik PT Borneo Indobara yang beroperasi di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, mengenalkan simulasi operasi penyelamatan korban kecelakaan kerja kepada pelajar dan masyarakat.
"Kebetulan saat ini PT BIB menjadi tuan rumah pelaksanaan Indonesian Fire and Rescue Challenge (IFRC) ke-20, sehingga kami juga bisa mengenalkan kegiatan penyelamatan kerja kepada pelajar dan masyarakat yang tinggal di ring satu perusahaan,"" kata Ketua Panitia IFRC ke-20 Supandi, di Batulicin Kamis.
Sebanyak 31 siswa dan siswi dari SDN 2 Karang Indan dan puluhan masyarakat yang antusias untuk menyaksikan para peserta tim rescue dalam mengoperasikan alat penyelamatan korban.
Menurut dia, kecelakaan bisa terjadi kepada siapa saja termasuk orang yang berpengalaman apalagi yang tidak memiliki pengalaman.
Untuk memberikan bantuan pertolongan kepada korban, diperlukan memiliki kemampuan penyelamatan. Kemampuan ini secara dasarnya adalah sama, namun secara khusus kemampuan tersebut akan berkaitan dengan jenis dari penyelamatan itu sendiri.
"Kalau masyarakat memiliki dasar penyelamatan korban, maka ilmunya dapat diterapkan di lingkungan tinggal mereka untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban," katanya.
Sementara itu, Konsultan Firefighter Competency Test (FCT) menjelaskan, pada hari ketiga rangkaian kegiatan IFRC salah satunya uji penyelamatan pasien dengan memberikan bantuan pernafasan dengan alat "Bag Valve Mask" (BVM) dan "multi pod arizona vortex". Kemudian melakukan pemeriksaan secara detail kepada pasien atau korban.
Dilanjutkan mengangkat korban dari ruang terbatas atau "multi pod arizona vortex". Itu skill yang harus dikuasai sebelum melakukan evakuasi korban dan biasanya dilakukan minimal dua orang untuk merakit alat bantu evakuasi.
Pada sesi selanjutnya ada tim rescue mengikuti rangkaian kegiatan "air lifting bag".
"Jadi dikondisikan ada korban tertindih oleh kontainer dan bagian tubuh korban tertindih dan itu harus ada upaya penyelamatan menggunakan KJP supaya ada celah untuk mengeluarkan organ tubuh yang sedang terjepit," terangnya.
Pada even IFRC kali ini juga melibatkan tiga dokter sebagai leader untuk penanggung jawab masing masing station.
Selanjutnya seluruh tim akan mengikuti rute insiden rescue penyelamatan di jalan raya yang akan dikondisikan seperti individual skillnya seperti di station lima pada hari ke empat kegiatan.