Banjarbaru (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Fadliansyah prihatin atas penerbangan di Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin yang terganggu akibat landasan pacu diselimuti kabut asap.
"Kami prihatin karena penerbangan yang terganggu membuat dampak cukup besar di berbagai sektor dan berharap sinergitas antara pihak terkait makin ditingkatkan mencegah munculnya kabut asap," ujarnya di Kota Banjarbaru, Selasa.
Menurut Fadliansyah, Pemkot Banjarbaru melalui dinas dan instansi terkait dibantu personel TNI-Polri dan relawan meningkatkan sinergi dan sehingga mensupport agar upaya pemadaman karhutla bisa dilakukan cepat dan tepat.
Fadliansyah menyebutkan, penyebab munculnya kabut asap dipastikan akibat kebakaran hutan dan lahan yang cukup sering terjadi di wilayah Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang yang letaknya tidak jauh dari Bandara Syamsudin Noor di Kelurahan Syamsudin Noor Kota Banjarbaru.
"Kami mengapresiasi kesigapan petugas BPBD, dibangun personel TNI-Polri dan relawan yang bergerak cepat memadamkan karhutla kapan dan dimana. Namun semuanya harus terus meningkatkan sinergi agar karhutla tertangani," ucapnya.
Fadliansyah juga meminta Pemkot Banjarbaru segera mengucurkan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan karhutla terutama pembelian peralatan pendukung yang lengkap seperti mesin, selang dan peralatan penunjang lainnya.
"Kami minta Pemkot Banjarbaru mengucurkan dana BTT sehingga peralatan yang digunakan BPBD maupun personel di lapangan lebih baik dan cepat menangani kobaran api agar cepat padam," pesannya.
Ditekankan, kabut asap akibat karhutla yang sudah mengganggu jadwal penerbangan harus mendapat atensi Pemkot dan pihak terkait lain serta jangan sampai dianggap biasa karena banyak sektor yang terkena dampaknya.
"Seluruh pihak harus saling bergerak menangani karhutla dan kurangnya logistik termasuk sumber air untuk pemadaman juga harus dicarikan solusi. Jika ada indikasi kesengajaan juga harus ditindak tegas," ucapnya.
Ditambahkan, aparat kepolisian juga diharapkan meningkatkan langkah pencegahan karhutla yang dilakukan sengaja melalui patroli yang selalu dilakukan dan ditingkatkan sehingga tidak terjadi karhutla.
Diketahui, penerbangan di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Selasa (4/9) pagi terganggu akibat sebaran kabut asap menyelimuti landasan pacu yang membuat penundaan penerbangan.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Iwan Risdianto mengatakan, tujuh penerbangan pagi yang mengalami keterlambatan dari jadwal akibat kabut asap.
"Ada tujuh penerbangan pagi yang tidak bisa berangkat sesuai jadwal mulai dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 08.00 WITA karena sebaran kabut asap menyelimuti landasan pacu pesawat," ujarnya.
Penerbangan kembali normal seiring munculnya matahari yang membuat kabut asap di sekitar landasan pacu berkurang sehingga jarak pandang kembali normal dan tujuh pesawat bisa terbang pukul 08.00 WITA.