Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyatukan tekad untuk merebut kembali piala Adipura, penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.
"Target kita piala Adipura diraih pada 2023 ini," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Selasa.
Sebab, piala Adipura yang sudah diraih Kota Banjarmasin sejak 2016 hingga 2019 sebelumnya terjadi pandemi COVID-19, kemudian pada penilaian tahun 2022, gagal hanya meraih sertifikat Adipura.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina pun menyampaikan, dengan kembali dimulainya penilaian untuk Adipura tahun 2023 ini dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, maka Pemkot Banjarmasin melakukan rapat koordinasi untuk menyiapkan segala.
Ibnu Sina pun menekankan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah kota bekerjasama antar lini menyatukan tekad untuk kolaborasi dalam melaksanakan program kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
"Saya berharap kita belajar lah dari tahun lalu. Kita berharap tahun ini kita bisa rebut kembali untuk Adipura," ujarnya.
Ibnu Sina meminta kepada seluruh stakeholder untuk bekerja keras, menjaga kebersihan kota dengan sama-sama merawat dengan berkelanjutan, Apalagi untuk saat ini harus fokus ke titik pantau, harus dipastikan kondisinya bersih terawat juga rapi.
Ibnu Sina juga menegaskan saat ini terpenting bagaimana mendidik masyarakat untuk memilah sampah dari rumah.
"Kita akan pastikan nanti dengan petugas-petugas yang siap mengkoordinir. Mengambil sampah itu dengan baik dan memberdayakan juga angkutan gerobak yang ada di komplek masing-masing perumahan untuk menjadi satu kesatuan dalam sistem pengelolaan sampah di Banjarmasin," katanya.
Dia juga berharap ujung tombak angkutan sampah sampai ke tempat pembuangan akhir (TPA) Basirih bisa dikelola dengan baik.
"Apalagi TPA kita itu sudah bisa menyalurkan gas metannya, ini jadi nilai tambah," ujarnya.
Dia pun berkomitmen, TPA Basirih akan ditambah arealnya dari 309,5 hektare yang ada tersebut.
"Setidaknya kita tambah sekitar lima hektare lagi tahun ini," ujarnya.
Selain pembenahan TPA, Ibnu Sina juga menekan untuk penanganan sampah agar diberlakukan kedisiplinan.
"Kita tegakkan hukum bagi oknum masyarakat yang membuang sampah bukan pada tempat dan waktunya, ini agar ada efek jera," paparnya.
"Sepertinya perlu ada seperti itu.
Paling tidak hukuman sosial, hukuman di media sosial. Oh ini buang sampah sembarangan itu, jadi perlu dukungan dari masyarakat sama-sama jadi paling tidak, kita punya kesadaran yang sama bahwa sampah ini dari kita, untuk kita dan yang bisa mengelola menyelesaikan kita juga sama-sama itu," ujarnya.