Balangan, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, terus mengembangkan budidaya dan pembibitan benih ikan dengan menggunakan sistem bioflok.
Kepala Balai Benih Ikan Lokal di Gunung Manau, Kecamatan Batumandi, Ilmi Arifin mengatakan,
budidaya ikan sistem bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan.
Pertumbuhan mikroorganisme di pacu dengan cara memberikan kultur bakteri non pathogen (probiotik), dan pemasangan aerator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam.
"Sistem bioflok ini sebenarnya sudah lebih dulu di kembangkan di negara negara maju seperti Jepang, Brasil, Australia dan lain -lain. Dinegara kita sudah banyak juga yang mengadopsi sistem bioflok, termasuk Balngan. Sisem ini dapat juga di kembangkan untuk budidaya lele dan udang air tawar," jelasnya.
Setelah sebelumnya sukses menerapkan sistem pembibitan ikan menggunakan sistem bioflok, Kabupaten Balangan melalui Balai Benih Ikan Gunung Manau akan terus melakukan pembibitan dan pengembangan benih ikan.
"Ditahun ini kita akan melakukan perbaikan 10 kolam dengan anggaran Rp1,3 Miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK),' ujarnya.
Dikatakan, selain renovasi kolam juga tersedia Rp200 juta melalui APBD Murni untuk pembangunan kolam bioflok satu unit, ditambah Rp85 juta untuk pembelian kolam bioflok sebanyak 10 buah, sementara itu Rp60 juta untuk pembelian indukan.
"Kita optimis mencapai target pembibitan sebanyak satu juta lebih bibit ikan periode 2016 ini, apalagi dengan sistem bioflok," tutupnya.