Rantau (ANTARA) - Warga menilai jebakan atau perangkap yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan terlalu kecil untuk tangkap Beruang Madu yang berkeliaran di Desa Teluk Haur dan Desa Batalas, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin.
"Hasil pengamatan kita, dua malam ini beruang sudah mencoba masuk jebakan," ujar Warga Desa Teluk Haur Amat (29), Jum'at.
Perangkap tersebut ditinggal BKSD Kalsel tepat di belakang rumah Amat, hanya berjarak dua langkah kaki.
Baca juga: Beruang Madu masuk perkampungan, BKSDA Kalsel turun tangan cegah konflik
Benar kata Amat, kesaksian awak media ini kemarin malam beruang madu muncul di sekitar perangkap yang berdiameter sekitar setengah meter itu.
Terlihat, usai tiga kali muncul dengan ciri-ciri berbeda. Umpan di bagian depan di dalam perangkap sudah dikais Beruang Madu yang meresahkan warga tersebut.
Mengintip dari lubang - lubang rumah Amat, kemunculan beruang itu nampak di area perangkap sekitar pukul 23:00 - 01:00 dini hari. Terlihat, sosok beruang itu ada yang bertubuh gempal tinggi mencapai satu meter dengan cakar yang melengkung seukuran jari orang dewasa.
Kepada pihak terkait, warga ingin unit perangkap ditambah agar peluang keberhasilan menjebak beruang lebih tinggi.
Malam tadi, kemunculan beruang ini tak hanya nampak di satu titik. Beberapa warga di Desa Teluk Haur siang ini menyampaikan kesaksian masing-masing.
Baca juga: Habitat Beruang Madu di Tapin Kalsel diduga diusik perkebunan sawit
"Tadi malam masuk kandang bebek," kata Syahmadi (40).
Beruang Madu ini menjebol pagar jaring dan kandang bambu. Beberapa telor bebek, kata Syahmadi, raib dimakan hewan dilindungi ini.
Selain itu, ada kesaksian dari Siti Nuraisah, rumahnya juga berada tepat di dekat hutan pohon sagu.
"Kadang naik ke titian, sambil makan sesuatu," ujarnya.
Hari ini, tim lapangan BKSDA Kalsel turun ke Desa Teluk Haur untuk kembali berurusan dengan Beruang Madu ini.
Perangkap BKSDA masih belum bisa tangkap Beruang Madu di Tapin
Jumat, 7 Juli 2023 17:10 WIB