Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan menyebutkan ada sebanyak 18 kelompok masyarakat peduli api (MPA) yang membantu untuk mencegah hingga menangani jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam.
Menurut Kadishut Kalsel Fathimatuzzahra melalui
Kepala UPTD Tahura Sultan Adam, Ainun Jariah di Tahura Sultan Adam di Kabupaten Banjar, Rabu, belasan kelompok MPA tersebut dari warga desa yang tinggal di wilayah Tahura Sultan Adam.
Diungkapkan dia, Tahura Sultan Adam memiliki areal seluas 113 ribu hektare yang mencakup Kabupaten Banjar dan sebagian wilayah Kabupaten Tanah Laut.
"Satu kelompok MPA itu beranggotakan 15 orang, sejak Juni ini mereka aktif membantu menjaga Tahura dari Karhutla," ucap Ainun.
Sebab, lanjut dia, musim kemarau yang saat ini sangat rawan terjadi kebakaran di wilayah Tahura.
"Sangat rawan sekali terjadi kebakaran di lahan Tahura, karenanya kita semua waspada saat ini, termasuk kita minta warga sekitar untuk juga demikian," paparnya.
Ainun menyampaikan, UPT Tahura Sultan Adam agar melibatkan masyarakat dalam kewaspadaan Karhutla ini, maka membentuk kelompok masyarakat peduli api (MPA) tersebut.
"Jadi mereka ini kita bina, kita latih, termasuk kita libatkan untuk ini Manggala Agni Kalsel," tuturnya.
Menurut dia, Dishut Kalsel dan UPT Taman Sultan Adam juga terus menghimbau masyarakat baik yang berwisata maupun keperluan lainnya di wilayah Tahura agar juga mewaspadai Karhutla.
"Termasuk kita minta juga jangan membuang puntung api rokok sembarangan, atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bakar-bakaran," ujarnya.
Ainun menyampaikan, saat ini Tahura Sultan Adam cukup banyak dikunjungi wisatawan, khususnya di objek wisata Mandiangin dan Gunung Batu Riam Kanan.
Menurut dia, kunjungan wisata di dua objek wisata dalam Tahura tersebut mencapai 5.000 lebih perpekan.
"Karena Tahura ini milik kita bersama, ayo jaga bersama kelestariannya, jangan sampai dirusak apalagi melakukan pembakaran lahan," demikian kata Ainun.