Bamboo rafting Loksado bagian situs keajaiban Geopark Meratus
Oleh Sukarli Senin, 5 Juni 2023 15:27 WIB
Wisata bamboo rafting di Loksado dipatok Rp300 ribu untuk tiga penumpang dengan waktu tempuh perjalanan antara 2--3 jam tergantung kondisi arus sungai Amandit.
Menurut Joki Bamboo Rafting Loksado, Muhran, rata-rata pada akhir pekan saat ini wisatawan yang membutuhkan berwisata bamboo rafting mencapai 40 hingga 50 rakit.
Diungkapkan dia, rata-rata joki membawa rakit untuk wisatawan sudah berpengalaman puluhan tahun, hingga sangat minim terjadi kecelakaan.
Memang diakuinya, setelah zaman makin modern, di mana anak-anak lebih suka bermain handphone, akhirnya regenerasi joki bamboo rafting di Loksado mulai terancam.
"Sedikit sekali sekarang anak muda bisa jadi joki bamboo rafting, entah bagaimana nantinya setelah kami tidak bisa lagi, sebab banyak yang sudah tua-tua," ujarnya.
Jadi situs Geopark
Bamboo rafting dijadikan salah satu situs Geopark Meratus, pegunungan dalam ilmu geologi disusun oleh kerak samudera yang disebut ophiolite, yang terangkat ke permukaan sejak 200-150 juta tahun lalu.
Bamboo rafting tidak terpisahkan dari pegunungan yang membentang sepanjang 600 kilometer persegi tersebut.
Menurut Tenaga Ahli Badan Pengelola Geopark Pegunungan Meratus Nur Arif, bamboo rafting Loksado memiliki historis yang bernilai budaya tinggi bagi suku asli di Pegunungan Meratus.
Nilai budaya yang tinggi karena dulunya digunakan suku Dayak Meratus sebagai transportasi untuk membawa barang-barang hasil pertanian dan perkebunan ke kota, dan ini mengandung sejarah panjang.
Bahkan jika diteliti dari bambu yang digunakan untuk rakit bamboo rafting itu hanya tumbuh subur di Pegunungan Meratus.
Bahkan di areal bebatuan yang mengandung nilai geologis tinggi, bambu atau lebih akrab disebut warga di sana "paring" tetap bisa tumbuh subur.
"Karena berdasarkan informasi geologi, sebenarnya kawasan di Loksado ini pernah terjadi adanya aktivitas vulkanisme hingga membuat tanaman bambu itu tumbuh subur di bebatuan," ujar Arif.
Tujuan utama Geopark tidak hanya untuk pelestarian warisan geologi, namun juga pengembangannya untuk bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sekitarnya. Dampak positif yang nyata tumbuhnya pariwisata.
Karenanya, situs geopark atau "taman bumi" tidak bisa terpisahkan dari pengembangan sektor pariwisata, sehingga berdampak pada meningkatnya tarap kehidupan dan perekonomian masyarakat sekitarnya.
Sedari itu, situs Geopark harus berdekatan dengan tempat tinggal masyarakat, sehingga memberikan dampak positif pada masyarakat sekitarnya.
Salah satu fungsi didijadikanya Geopark Meratus adalah, harus bisa menjadi wahana pendidikan, konservasi dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Bamboo rafting Loksado memiliki semua itu, hingga patut menyandang situs Geopark Meratus.
Baca juga: BIODIVERSITY DAY - Kalsel gelorakan isu karst untuk ekosistem Geopark Meratus
Dukungan Pemprov Kalsel
Penetapan status Pegunungan Meratus menjadi Geopark Nasional hingga ke Internasional sangat didukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Pemprov Kalsel melalui Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi setempat menyampaikan, beberapa langkah pembangunan dilakukan Pemprov Kalsel dalam mendukung penetapan Geopark Meratus Nasional sejak 2018. Bahkan hingga diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGGp).
Penetapan Geopark Meratus merupakan upaya konkrit Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor dalam menyelematkan Meratus dari kerusakan.
Beberapa langkah yang akan dilakukan Pemprov Kalsel menyelamatkan Meratus, yaitu, membentuk badan pengelola geopark, masterplane pengembangan geopark dan meningkatkan infrastruktur di dalamnya.
Selain itu, meningkatkan jejaring dengan geopark yang ada baik skala nasional dan internasional, serta meningkatkan promosi wisata.
Baca juga: Kalsel kemarin, dari situs Geopark Meratus Loksado hingga POMNAS Kalsel 2023