Banjarmasin (ANTARA) - Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Abdul Hafiz Anshari mengatakan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) adalah sebagai momen untuk mempersatukan bangsa dan tanah air dari perpecahan.
“Isu yang berkembang saat ini sudah mulai banyak, kita jangan terprovokasi terhadap informasi yang dapat memecah belah antar bangsa,” kata dia saat dikonfirmasi di Kota Banjarmasin, Minggu.
Abdul Hafiz Anshari yang merupakan mantan Ketua KPU RI periode 2007-2012 dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel itu mengatakan selama ini pelaksanaan Pemilu di Kalsel selalu rukun dan tentram.
“Pemilu dilaksanakan dalam rangka menegakkan demokrasi untuk mempersatukan bangsa agar memiliki pemimpin kuat dan tangguh,” ucapnya.
Ia mengajak masyarakat tetap kondusif menyambut pelaksanaan Pemilu 2024 khususnya di Kalsel.
Dia berharap situasi Pemilu dapat berjalan dengan lancar dan sukses untuk melahirkan para pemimpin bangsa yang tangguh.
Abdul Hafiz Anshari mengungkapkan sebagai bangsa Indonesia seharusnya seluruh pihak dapat membina persatuan dan kesatuan.
Ia meminta masyarakat Kalsel tidak mudah terprovokasi dengan berita bohong dan informasi yang dapat memecah belah hubungan antar sesama.
Lebih lanjut dia menuturkan sebagai warga negara Indonesia, kita semua satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.
Dia mengimbau pelaksanaan Pemilu harus profesional agar tidak terjadi konflik yang bisa saja merusak Persatuan dan kesatuan bangsa.
Mantan Ketua KPU RI tersebut juga meminta masyarakat waspada dengan gerakan para pihak dan oknum yang hanya ingin memanfaatkan Pemilu untuk menghancurkan persatuan.
Ia menyebutkan banyak orang orang yang memiliki ambisi dan keinginan sesaat sehingga dapat melakukan segala cara demi mendapatkan apa yang diinginkan.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat khususnya di Kalsel untuk mensukseskan Pemilu dengan baik, damai, aman, tentram serta kondusif untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Mantan Ketua KPU RI: Pemilu sebagai momen mempersatukan bangsa
Minggu, 4 Juni 2023 15:30 WIB
Isu yang berkembang saat ini sudah mulai banyak, kita jangan terprovokasi terhadap informasi yang dapat memecah belah antar bangsa,