Banjarbaru (ANTARA) - Masyarakat di Provinsi Kalimantan Selatan diimbau memberi jawaban yang benar dan jujur saat didatangi petugas yang melaksanakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) sejak 1 Juni hingga 31 Juli mendatang.
"Kami minta masyarakat Kalsel menerima kedatangan petugas sensus dan memberikan jawaban yang benar dan jujur," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Martin Wibisono di Banjarbaru, Rabu.
Menurut Martin yang didampingi Ketua Tim Sensus Rismanto dan anggota tim Husnalia, hasil ST2023 untuk mendapat informasi strategis yang diberdayakan guna mendukung kebijakan strategis pemerintah.
Martin menuturkan, tujuan utama ST adalah mendapatkan data statistik pertanian lengkap dan akurat untuk bahan perencanaan serta evaluasi hasil-hasil pembangunan khususnya di sektor pertanian.
"Oleh karenanya, pelaku usaha pertanian yang didatangi petugas diimbau memberikan jawaban yang benar dan jujur karena hasil datanya menjadi informasi strategis sektor pertanian," ungkapnya.
Martin menyebutkan, jumlah petugas yang diturunkan melakukan sensus pertanian sebanyak 3.208 orang dengan wilayah tugas tersebar pada 13 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
Dikatakan Martin, ribuan petugas itu terdiri dari 2.635 petugas Pencacah Lapangan (PCL), 466 pengawas atau pemeriksa (PML) dan Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka) sebanyak 107 orang.
"Petugas yang datang ke rumah pelaku usaha pertanian dilengkapi identitas diri berupa kartu pengenal yang dilengkapi barcode dan dapat dipindai untuk memastikan petugas pendataan resmi," ucapnya.
Dikatakannya, petugas melakukan pendataan dengan cakupan Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).
"Cakupan lapangan usaha pertanian meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, subsektor perikanan, subsektor perikanan dan usaha jasa pertanian," sebutnya.
Ditambahkan Husnalia, cara kerja petugas pendataan mendatangi dari rumah ke rumah atau wawancara "door to door" rumah tangga yang wilayahnya di dominasi atau konsentrasi keluarga tani.
Sedangkan bagi wilayah yang tidak didominasi atau non konsentrasi keluarga tani dilakukan petugas dengan cara bergulir (snow ball) yakni menanyakan warga atau ketua RT di lingkungannya.
"Kami berharap, kedatangan petugas diterima dengan baik dan setiap pertanyaan dijawab dengan benar dan jujur karena hasilnya digunakan untuk kebijakan strategis di sektor pertanian," katanya.