Kepala Bagian Kebijakan Sekretariat Daerah Kalsel, Agus Salim mewakili Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel, Raudatul Jannah di Banjarbaru, Senin, menyampaikan pembahasan terkait ini sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Baca juga: Diancam El Nino, BWS perkuat ketahanan air Bendungan Tapin untuk pangan
"Mendagri meminta agar kita di daerah harus siap menghadapi El Nino termasuk kesediaan pangan sebagai langkah antisipasi, dikhususkan pada pangan yang bergejolak," ujarnya.
Menurut Agus, tim pengendalian inflasi daerah Kalsel pun bergerak cepat untuk terus berkoordinasi antarsektor sesuai instruksi Gubernur Kalsel.
"Kita lakukan rapat pembahasan secara rutin, termasuk perkembangan harga komoditas pada Minggu ke-3 bulan Mei ini," tutur Agus.
Sesuai informasi Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto, bahwa fluktuasi harga komoditas bahan pangan tertinggi pada level kabupaten/kota sampai dengan pekan ketiga ini, yakni cabai rawit berada pada posisi tertinggi.
Baca juga: Hadapi El Nino, Tapin Kalsel lakukan mitigasi Karhutla
Baca juga: Hadapi El Nino, Tapin Kalsel lakukan mitigasi Karhutla
Kemudian disusul cabai merah, bawang putih, bawang merah dan ikan kembung.
Sedangkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Nasional pada pekan ketiga ini, Kalsel tidak termasuk dari daftar 10 besar kabupaten/kota di Indonesia dengan kenaikan maupun penurunan IPH tertinggi.
Kemudian untuk indeks perkembangan harga tertinggi menurut pulau, BPS menyebutkan, Kalsel berada di Kabupaten Balangan sebagai IPH dengan 3,30 persen, komoditas andil terbesarnya, yakni daging ayam ras, bawang merah dan bawang putih.
Disusul Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan nilai IPH 2,35 persen dari komunitas andil terbesarnya, yakni, bawang merah, daging ayam ras dan tempe.
Baca juga: Hadapi El Nino, Pemkab Tapin perhatikan ketahanan air
Baca juga: Hadapi El Nino, Pemkab Tapin perhatikan ketahanan air