Banjarmasin (ANTARA) - Generasi muda jurnalis Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) mungkin banyak tidak tahu siapa itu Abdul Madjid.
H Abd Madjid pada usia 84 tahun kembali untuk menghadap ke haribaan ilahi rabbi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin menghembuskan nafas terakhir, Senin (15 Mei 2023/26 Syawal 1444 H) sekitar pukul 16.09 Wita.
Almarhum mengawali karir jurnalistik pada koran Banjarmasin Post yang berdiri Agustus 1972 di bawah pimpinan Haji Junus Djok Mentaya - HJ Djok Mentaya (alm).
Namun sebenarnya, almarhum menyumbang tulisan atau berita pada Harian MERDEKA pimpinan BM Diah (alm), dan Majalah Detiktif & Romantika terbitan Jakarta.
Ketika di Banjarmasin Post (BPost) atau kepemimpinan HJ Djok Mentaya (Mentaya nama sungai di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalteng - sebelum masuk Group Kompas/Gramedia, ayah dari tiga anak (dua perempuan dan satu laki-laki) pernah bertugas di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim).
Kemudian almarhum Abd Madjid PerwKilan BPost di Palangkaraya (sekitar 198 kilometer barat Banjarmasin) Ibukota Kalteng yang berdiri sendiri atau berpisah dengan Kalsel Juli 1957.
Sesudah pensiunan di BPost Group, alm Abd Madjid menjadi Perwakilan Harian Barito Post di bawah kepemimpinan H Guntur Perawira hingga menjelang menjelang akhir hayat.
Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng tiga periode, H Sutransyah menerangkan "induk semang"-nya walau sudah usia tua atau termasuk sepuh Abd Madjid (alm) aktif memberikan pelajaran jurnalistik.
"Pak Madjid itu sering mengisi materi pelatihan yang berkaitan kejurnalistikan, baik yang diadakan PWI Kalteng maupun instansi lain di Palangkaraya," ungkap Sutran yang kini Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) provinsi yang kini 14 kabupaten/kota tersebut.
Di Kepengurusan PWI Kalteng alm Abd Madjid yang selalu berpakaian nices atau gaya "parlente" itu pernah sebagai Wakil Ketua, Sekretaris dan Penasihat.
H.Abdul Majid (alm ) dimakamkan di Alqah Mahabbah Banjarbaru sebelum shalat zuhur Selasa (16/5), saat ini almarhum disemayamkan di rumah keluarga Jln. Bhayangkara Perumahan Agung Graha Lestari No 16 Sungai Ulin Banjarbaru.
Almarhum meninggalkan seorang istri Hj Siti Hamdanah dan tiga anak yang sudah berkeluarga masing-masing Raihana, Yatim Hujaimah, dan Ahmad Paradian seperti tertua Irai - istri Risman yang kini bertugas sebagai publik relation (PR) PT Adaro Indonesia Kalsel, sebuah perusahaan pertambangan batu bara.
Sebelum meninggal dunia, almarhum sempat dalam perawatan sekitar sebulan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palangkaraya, RSUD Doris Silvanus - milik Pemprov Kalteng dan terakhir RSUD Ulin Banjarmasin.
"Selamat jalan Pak Madjid, walau telah tiada untuk selama-lamanya, jasa baikmu tetap dikenang. Semoga dengan tenang menghadap ilahi rabbi," demikian Sutransyah.
Di "Bumi Isen Mulang " (pantang mundur) atau "Bumi Tambun Bungai " Kalteng kini tinggal satu wartawan sepuh TT Suan pensiunan Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) tersebut.
Didampingi sebagai Humas Pemprov Kalteng, TT Suan yang mempromot keberadaan Korespoden Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara dan awak media milik pemerintah tersebut kini menjadi Bjro Perum Kantor Barita Indonesia Antara Kalteng.
Kantor Biro Antara Kalteng masih berstatus aset Pemprov setempat dan keberadaan bangunannya atas perjuangan TT Suan yang kini mencapai usia 90 tahun.