"Ikan merupakan sumber protein yang tinggi sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, makan ikan harus menjadi suatu kebutuhan," ujarnya di Banjarbaru, Jumat.
Menurut Sekda, pihaknya sangat mengapresiasi lomba masak serba ikan, sebagai bagian dari gerakan gemar makan ikan, yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru diikuti 20 kelurahan di Aula Gawi Sabarataan, Kamis (4/5).
Said menuturkan, meski Banjarbaru tidak memiliki potensi kawasan perikanan karena keterbatasan lahan tetapi pengembangan perikanan sudah bisa dimodifikasi dengan teknologi yang mudah dan praktis.
"Sekarang, budidaya ikan tidak perlu sungai atau laut tetapi bisa dengan menyiapkan tempat dan wadah yang bisa dijadikan bioflok sehingga bisa digunakan untuk budidaya ikan skala terbatas," ungkapnya.
Dikatakan, jenis ikan yang dapat dikembangkan juga beragam seperti lele, ikan lokal jenis papuyu (betok), ikan haruan atau gabus maupun ikan jenis budidaya seperti nila, patin dan belut yang digemari masyarakat.
Said menekankan, pengembangan potensi perikanan Banjarbaru juga cukup besar, karena letak strategis di Kalsel, sehingga berbagai produk bisa dijual ke berbagai daerah dan bisa juga untuk kebutuhan sendiri.
"Banjarbaru punya kelebihan jika dibanding kabupaten dan kota lain di Kalsel karena letaknya strategis sehingga menjadi pasar dan produk apa pun yang dihasilkan mudah menjualnya," ucap dia.
Kepala DKP3 Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan potensi pertanian secara umum termasuk perikanan sehingga bisa dinikmati masyarakat dan orang luar.
"Lomba masak serba ikan menjadi salah satu upaya menggalakan gerakan gemar makan ikan sehingga dapat membantu pengembangan perikanan juga memenuhi kebutuhan protein masyarakat," katanya.
Sementara itu, beragam menu ikan dilombakan dengan tiga kategori yakni menu keluarga, menu kudapan, dan menu balita berupa makanan olahan berbagai jenis ikan seperti ikan nila, patin hingga belut.