Erdogan mengatakan bahwa Badan Intelijen Nasional (MIT) telah sejak lama memburu pemimpin Daesh, yang memiliki nama sandi Abu Hussein al-Qurayshi itu.
"Ini pertama kalinya saya katakan di sini. Orang ini telah dimusnahkan dalam sebuah operasi yang dilakukan MIT kemarin," kata Erdogan dalam wawancara langsung di siaran Turki, TRT Turk, Minggu.
"Kami akan terus melanjutkan perjuangan kami melawan organisasi-organisasi teroris tanpa diskriminasi," kata dia, menambahkan.
Pada 2013, Turki menjadi negara pertama yang menyatakan bahwa Daesh/ISIS merupakan organisasi teroris.
Turki telah beberapa kali menjadi target serangan kelompok teror. Sekitar 300 orang terbunuh serta ratusan lainnya luka-luka dalam sedikitnya 10 insiden bom bunuh diri, tujuh serangan bom, dan empat penyerangan bersenjata.
Turki lantas merespons serangan-serangan tersebut dengan meluncurkan operasi antiteror, baik di dalam negeri maupun luar negeri, guna mencegah serangan lanjutan.
Al-Qurayshi ditunjuk menjadi pemimpin ISIS pada November 2022. Dia meneruskan pemimpin sebelumnya, Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, yang tewas di Suriah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: AS: Serangan di Suriah kemungkinan tewaskan pemimpin ISIS
Baca juga: Taliban nyatakan pasukannya tewaskan kepala intelijen ISIS
Baca juga: Jenderal AS: ISIS lebih kuat di Afghanistan
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman