Banjarmasin (ANTARA) - Sekdaprov Kalimantan Selatan (Kalsel) Roy Rizali Anwar mengatakan, Waduk Riam Kiwa Kabupaten Banjar akan mampu 75 persen mengurangi bencana banjir, terutama di daerah hilir atau sekitar.
"Oleh sebab itu kita berharap Waduk Riam Kiwa (kiwa = kiri) segera terealisasi guna meminimalkan bencana dan dampaknya," ujar Roy menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Ahad.
Ia menyatakan turut prihatin atas bencana banjir yang melanda Kabupaten Banjar dan merendam sejumlah wilayah atau pemukiman penduduk setempat yang cukup lama belakangan ini.
Karenanya, dia mengharapkan pula partisipasi semua lapisan masyarakat guna percepatan pembangunan Waduk Riam Kiwa sebagai salah satu upaya pengendalian banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa tersebut.
Proyek DAS Riam Kiwa tersebut rencananya mulai November tahun ini (2023), lanjut Roy - mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel itu, usai makan siang di Rumah Makan "Soto Abang. Amat" Benua Anyar Banjarmasin.
Mengenai permasalahan mendasar dalam pelaksanaan proyek DAS Riam Kiwa tersebut, dia memperkirakan kemungkinan mengenai pembebasan lahan.
"Pasalnya walau merupakan tanah negara, tidak mustahil ada warga masyarakat yang mengaku sebagai pemilik dan minta ganti rugi, serta permintaan ganti rugi yang cukup tinggi," demikian Roy Rizali Anwar.
Sebagai catatan di "Bumi Barakat" Banjar sudah ada Waduk Riam Kanan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bantuan Pemerintah Jepang tahun 1960-an atau merupakan pampasan perang.
Selain itu, berfungsi pula sebagai pengairan/irigasi pertanian dan pengendali banjir karena merupakan kawasan tangkapan air.
Bila Waduk Riam Kiwa terealisasi, berarti di Bumi Barakat Banjar terdapat dua waduk sesudah Riam Kanan yang juga berfungsi sebagai objek wisata.