Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui dinas sosial provinsi setempat memperkuat ketahanan bencana melalui lumbung sosial di daerah terdampak bencana banjir.
Menurut Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Achmadi di Banjarmasin, Kamis, Pemprov Kalsel melalui Dinsos provinsi terus menyalurkan bantuan bagi korban terdampak banjir di Kabupaten Banjar.
Menurut dia, ada tiga kecamatan di Kabupaten Banjar, yakni, Kecamatan Matraman, Martapura Barat dan Martapura Timur yang terdampak banjir hingga kini, hingga diperkuat kondisi masyarakat dalam hal ketahanan bencana melalui lumbung sosial di tiga kecamatan itu.
"Kita perkuat logistik lauk pauk, makanan sudah disiapsiagakan. Apabila darurat langsung diserahkan ke masyarakat dan dikelola lalu dibagikan, dan apabila kurang akan kita isi lagi lumbung sosial tersebut," ucapnya.
Menurut Achmadi, kondisi banjir atau genangan di Kabupaten Banjar di Kecamatan Martapura Barat, Kecamatan Martapura Timur, Matraman, serta Sungai Tabuk dalam kondisi sudah tidak lagi peningkatan air.
"Alhamdulillah dalam beberapa hari ini mengalami penurunan dari yang awalnya 50 cm sekarang sudah 10--30 cm di jalan, walaupun masih ada terjadi genangan," ujarnya.
Untuk pengungsian sendiri dijelaskan Achmadi tidak ada, akan tetapi pihaknya tetap mewaspadai beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar dimana masih ada genangan air akibat banjir tersebut.
"Bahkan kita mendapatkan laporan bahwa menimbulkan satu korban jiwa di Cindai Alus dikarenakan tersengat lstrik dan saat ini sudah diproses untuk pemberian santunan yang nantinya diserahkan ke ahli waris," ujarnya.
Sementara itu, untuk wilayah lain yang berpotensi banjir yaitu Kabupaten Tapin, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru karena di daerah pesisir diwaspadai gelombang tinggi laut yang cukup tinggi sehingga diwaspadai bencana banjir rob.
"Hujan kali ini diprediksi oleh BMKG hingga Maret 2023 setelahnya perkirakan akan potensi cuaca panas, tapi diharapkan tidak terlalu panas seperti tahun lalu dan juga tidak menimbulkan korban jiwa dari kebakaran hutan dan lahan pemukiman itu yang harus kita waspadai," kata Achmadi.