Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melalui bidang peternakan terus berupaya menjaga stabilitas harga produk peternakan seperti daging dan telor guna menekan inflasi.
Kepala Dinas Pertanian HSU Masrai Syawfajar Nejar di Amuntai, Selasa, mengatakan hingga kini harga daging dan telor ayam ras dan itik Alabio masih stabil.
"Kita rutin memantau perkembangan harga produk Ayam Ras dan itik Alabio di Pasar Alabio khususnya dan melakukan intervensi apabila terjadi kenaikan harga," ujar Masrai.
Masrai mengatakan, intervensi dilakukan melalui kegiatan pasar murah, pasar tani, koordinasi dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dan melakukan pertemuan dengan kelompok peternak dan pelaku usaha ternak.
Distan HSU, kata Masrai, setiap pekan (Jum'at) melaksanakan kegiatan pasar tani untuk memfasilitasi petani ternak menjual langsung produk peternakan kepada masyarakat dengan harga lebih murah dibanding pasaran.
Beberapa kegiatan Pasar Murah juga selalu diikuti Dinas Pertanian melalui penjualan produk peternakan seperti telor dan daging.
Petugas dari bidang peternakan secara rutin juga menggelar pertemuan dengan kelompok-kelompok ternak dalam rangka menyerap aspirasi dan memberikan informasi/pengetahuan
Kepala bidang Peternakan Syaprudin Hasbi menyampaikan saat ini terdapat sekitar 12.149 orang peternak itik ,
Peternak Ayam Buras (Ayam Kampung) sebanyak 7.830 orang, peternak Ayam ras pedagang (broiler) 826 orang dan Peternak Ayam Ras petelur 5 orang.
Dikatakan, kenaikan harga cenderung terjadi pada produk Ayam Ras (Broiler) yang sebagian besar dikelola perusahaan ternak dari luar Kabupaten HSU.
"Peternak Ayam Broiler di HSU hanya sebagai pekerja dan menyediakan kandang," ungkap Hasbi.
Sebagian peternak Ayam Broiler ada juga yang dilakukan secara mandiri oleh warga HSU namun pemasarannya bersifat lokal dan terbatas.
Hasbi mengakui jika pada saat inflasi kondisi petani ternak justru stabil bahkan meningkat dari segi keuntungan.
"Peternak kita berpatokan pada harga pasaran sehingga apabila terjadi inflasi harga daging ayam dan telor naik juga dikalangan peternak kita," kata Hasbi lagi.
Meski demikian, peternak juga tidak bisa menjual dengan harga terlalu mahal karena pembeli bisa beralih kepada produk ikan, daging sapi dan lainnya, sehingga peternak ayam dan itik juga bisa rugi karena tidak laku.
Dikatakan, menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya biasanya harga produk ternak akan naik, karena meningkatnya permintaan akan daging ayam, itik, daging sapi dan telor.
HSU, lanjut Hasbi, beruntung memiliki potensi peternakan Kerbau Rawa atau Kerbau Kalang yang banyak dikelola masyarakat di Kecamatan Paminggir dan Danau Panggang.
Pada saat harga sapi naik atau terjadi penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) maka daging Kerbau menjadi alternatif untuk dikonsumsi masyarakat karena harganya tidak terlalu beda jauh dengan harga daging sapi.
Bantuan Dinas Pertanian, kata Hasbi, secara umum berupa bantuan bibit ternak itik, ayam buras, pakan, kandang.permodalan melalui dana Kredit Usaha Rakyat, pembinaan pelatihan dan lainnya
Melalui program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, Bidang Peternakan melaksanakan kegiatan berupa pemberian bantuan hibah ternak baik berupa ay, itik, pakan hingga kandang kepada kelompok ternak.
"Pada 2023 kita rencanakan bantuan kepada sejumlah kelompok ternak di Kecamatan Sungai Pandan, pada tahun sebelumnya kita berikan bantuan kepada peternak di Kecamatan Amuntai Tengah dan Amuntai Selatan,"kata Hasbi.
Bantuan berupa 1000 ekor Ayam Ras, Itik Alabio sebanyak 4500 ekor, pakan ayam 30 sak dan pakan itik 140 sak ( 1 sak = 50 kg), ada juga rencana bantuan dari Disbunak Kalsel berupa 900 kg pakan itik.
Berbagai program bantuan peternakan bertujuan untuk melestarikan Plasma Nutfah asli HSU seperti Itik Alabio dan Kerbau Rawa,
meningkatkan populasi dan produksi ternak
menciptakan lapangan pekerjaan serta
meningkatkan pendapatan masyarakat peternakan.
Bagi ternak Plasma Nutfah, Dinas Pertanian melakukan pemanfaatan dan pelestarian sumber bibit ternak kerbau dan itik agar tetap berkembang dan lestari. Kualitas bibit bagus bisa dibudidayakan untuk menghasilkan produk yang baik
Pada tahun kemaren, kata Hasbi pasca Pandemi COVID&19 juga disalurkan bantuan dari Pemprov Kalsel berupa hibah kandang ternak dan mesin tetas kapasitas 1000 butir untuk dua kelompok di Kecamatan Sungai Pandan dan Amuntai Selatan.
Penetapan kelompok ternak yang berhak menerima bantuan diperoleh Dinas Pertanian bidang peternakan melalui kegiatan Musrenbang ditingkat desa dan kecamatan, juga adanya kelompok binaan yang berpotensi untuk dikembangkan
Hasbi mengakui jika harga telor Ayam Ras cenderung naik, bagi masyarakat dengan pendapatan rendah akan menyulitkan. Namun harga telor Ayam Ras masih terjangkau bagi masyarakat menengah ke atas.
Harga telor Ayam Ras bisa mencapai Rp30.000 per kilogram, telor Ayam Buras Rp2400 per butir,
Harga daging sapi murni Rp150.000 / kg, Daging Kerbau Rp140.000/ kg,
Harga daging dan telor cenderung mengalami kenaikan apabila harga pakan mahal. Harga pakan mahal sering berkaitan dengan naiknya harga bahan bakar minyak jenis Solar atau kendala transportasi akibat cuaca.
Harga pakan lokal juga bisa mahal apabila bahan bakunya berupa Ikan Laut kurang pasokannya.
Hasbi mengatakan, jika produk telor Itik melimpah, peternak akan mengolahnya menjadi produk Ikan Asin yang bisa dijual seharga Rp4000 per butir, sedangkan jika dijual biasa hanya Rp2800 perbutir.
"Beberapa kelompok ternak memiliki usaha pengolahan seperti Ikan Asin, Telor Asin, Dendeng dan Kerupuk ," katanya.
Namun khusus untuk pemasaran produk dendeng Itik, peternak masih mencari peluang pasar yang besar, mengingat pemasaran di Kalsel masih terbatas, mengingat harga jual Dendeng juga masih mahal.
Sebenarnya, kata Hasbi, Produk Telor dan daging Ayam Buras dan Itik Alabio juga dipasarkan hingga keluar daerah oleh sebagian usaha ternak di Kabupaten HSU.
Diinformasikan produksi daging ternak unggas pada 2022 sebesar 2.348.871 kg per tahun dan produksi telor unggas sebanyak 7.090.123 kg per tahun.
Sementara untuk produksi daging ternak besar seperti kerbau dan sapi sebesar 380.445 kg pertahun dan produksi daging ternak kecil seperti kambing dan lainnya sebesar 8.458 kg per tahun.
Hasbi berharap masyarakat bisa melakukan ternak skala kecil untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, sebagian lagi meningkatkan pendapatan.
"Usaha ternak bisa dikerjakan sepanjang tahun, baik dilakukan secara mandiri maupun berkelompok," kata Hasbi.
Sedangkan usaha pertanian lain, seperti bercocok padi sangat bergantung pada musim dan kondisi cuaca, sehingga usaha ternak sangat mungkin membantu masyarakat di saat terjadi inflasi