Marabahan (ANTARA) - Sebanyak 585 peserta dari 195 tim berasal dari 13 kabupaten/kota mengikuti Lomba Balogo se- Kalimantan Selatan (Kalsel) selama dua hari dari 28 hingga 29 Januari 2023, digelar Komite Olahraga Rekreasi Indonesia (Kormi) Kabupaten Barito Kuala (Batola) bersama Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Batola, di Gedung Olah Raga Marabahan.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola Sabirin mengatakan, Lomba Balogo se-Kalsel diikuti 585 peserta yang tergabung dalam 195 tim dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel.
"Lomba balogo selama dua hari ini dilaksanakan untuk menjalin silaturahmi antarpemain logo dari 13 daerah di Kalsel," ujar Sabirin di Marabahan, Sabtu.
Selain itu, menurut dia, Lomba Balogo se- Kalsel untuk memeriahkan Festival Budaya dan Hari Jadi ke-63 Kabupaten Barito Kuala.
“Yang tidak kalah penting kegiatan ini dalam upaya melestarikan permainan tradisional kepada generasi muda dan anak-anak agar tidak tergerus permainan online dan elektronik akibat kemajuan teknologi saat ini,” paparnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, lomba tersebut menyediakan hadiah puluhan juta rupiah plus piagam dan tropi.
"Masing-masing kabupaten/kota diberi kesempatan mengikutkan 15 tim. Masing-masing tim beranggota tiga orang," terangnya.
Staf Ahli Bidang Ekobang Sekretariat Daerah Kabupaten Batola Purkan sangat menyambut baik dan memberi apresiasi atas terselenggara Lomba Balogo se-Kalsel tersebut.
"Balogo bagi masyarakat Kalimantan Selatan merupakan permainan yang sudah tidak asing lagi, baik bagi anak-anak hingga orangtua.," ujar Purkan, selepas membuka Lomba Balogo se-Kalsel di Marabahan.
Bahkan, menurut dia, ketika senggang, anak-anak di perdesaan sudah sering mempraktikan jenis permainan tradisional tersebut.
“Memang di perkotaan permainan balogo jarang terlihat. Mungkin akibat tergerus permainan moderen seperti permainan game online dan elektronik yang bisa diakses melalui gadget,” paparnya.
Dengan kembali semaraknya permainan balogo, menurut dia, patut menjadi kebanggaan, sebab jenis permainan tersebut selain memiliki kearifan lokal bagi masyarakat Kalsel juga memiliki kekhasan dan nilai-nilai kebersamaan.
Untuk itu Disporbudpar dan Kormi Batola, harap dia, dapat berupaya mempertahankan dan melestarikan olahraga balogo maupun segala jenis lainnya melalui berbagai perlombaan di masyarakat.
Antusiasnya masyarakat yang hadir dan turut menyaksikan pertandingan, tambah dia, hendaknya dimanfaatkan sebagai peluang pengembangan pariwisata di Batola.
Sedangkan bagi Kormi Batola, pinta dia, terus melakukan pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan dengan memperhatikan potensi dan prestasi, sehingga semakin memotivasi masyarakat.