Pelaihari (ANTARA) - Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan Sukamta menyarankan agar petani di daerahnya menggunakan pupuk organik sebagai pupuk alternatif untuk mengatasi keterbatasan pupuk.
"Mengingat keputusan pemerintah pusat memotong hampir 50 persen kouta pendistribusian pupuk di Tanah Laut, sehingga terjadinya keterbatasannya pendistribusian pupuk ke para petani," ujar Sukamta, pada Kegiatan Manunggal Tuntung Pandang (MTP), di Desa Panggung Baru, Selasa (24/1).
Hal tersebut, menurut dia, merupakan problem petani di Tanah Laut akibat pengurangan kouta pupuk.
Sedang para petani pengguna pupuknya, jelas dia, selalu bertambah, sehingga menyebabkan suatu kelangkaan.
Salah satu jalan keluarnya, jelas dia, petani harus kembali menggunakan pupuk organik.
Dengan penggunaan pupuk organik secara terus menerus, terang Sukamta, dapat memperbaiki struktur lahan yang akan ditanami.
Salah satu tokoh masyarakat Tanah Laut Abdul Kadir menyambut baik saran bupati agar petani di Tanah Laut menggunakan pupuk organik.
"Para petani tidak perlu khawatir dengan berkurangnya distribusi pupuk karena masih ada pupuk organik sebagai pupuk alternatif," ungkapnya.
Ketua Dewan Adat Dayak Kalsel berharap, ke depan ketersediaan pupuk di Tanah Laut dapat teratasi agar hasil produksi petani bisa lebih meningkat.
"Mudah-mudah ke depan ada tambahan distribusi pupuk ke petani kita di daerah ini," harapnya.