Banjarmasin (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan melaporkan, sebanyak 764 orang di provinsi tersebut diserahkan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) dari Januari hingga penghujung tahun 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Dr Diauddin di Banjarmasin, Jumat, meminta masyarakat terus waspada, karena kasus penularannya dilaporkan bertambah setiap hari sampai saat ini.
Dia mengatakan Kabupaten Banjar dari Kota Banjabaru merupakan dua daerah yang tertinggi pasien dari virus nyamuk Aedes aegypti tersebut sepanjang tahun ini.
Dari catatan pihaknya sepanjang 2022, di Kabupaten Banjar sebanyak 105 warga diserang DBD dan Kota Banjabaru berjumlah 167 orang.
"Pada Desember 2022 ini saja tercatat 11 kasus di Kabupaten Banjar dan 16 kasus di Kota Banjabaru," tuturnya.
Kasus DBD tahun ini juga merenggut korban jiwa, yakni 6 orang dari 55 orang yang terinfeksi virus DBD, dua di antaranya. di Kota Banjarmasin.
Selanjutnya kasus meninggal dunia karena DBD dari Kabupaten Banjar 2 orang dan dari Kabupaten Tapin 2 orang.
Diauddin menyampaikan, kasus DBD sangat tinggi di atas 100 kasus di Kalsel pada Juli, Agustus, September dan Oktober.
Menurut dia, kasus DBD setelah itu menurun, namun pada bulan Desember kasusnya kembali naik, catatan sementara sudah lebih 100 kasus dari 13 kabupaten dan kota.
"Semua kabupaten/kota tidak ada yang nihil kasus," ujarnya.
Dia pun mengimbau, agar masyarakat terus waspada, tidak hanya COVID-19, namun juga DBD, dengan cara membersihkan lingkungan, buang tempat-tempat yang mengandung air agar nyamuk tidak bisa berkembang biak.
"Jika ada gejala terkena DBD segera bawa ke tempat kesehatan, jangan terlambat," ucapnya.
Dari data tahun lalu, kasus DBD tahun 2022 ini naik signifikan, sebab pada 2021 hanya sebanyak 201 kasus.