Kotabaru (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Selatan mengharapkan petani kelapa sawit terus meningkatkan kualitas produksi buah seiring dengan meningkatnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Sekretaris Eksekutif Gapki Kalimantan Selatan (Kalsel) H Hairuddin di Banjarbaru, Selasa mengatakan, setelah sempat terpuruk harga TBS beberapa waktu lalu, harga buah sawit berangsur membaik.
"Dengan membaiknya harga TBS, petani harus semakin bersemangat untuk meningkatkan perawatan tanaman agar produksi TBS nya juga semakin meningkat," katanya.
Menurut mantan Kepala Dinas Pertanian Kotabaru itu, tiga bulan terakhir harga TBS di Kalimantan Selatan rata-rata naik.
Kenaikannya cukup bervariasi. Untuk harga TBS umur tanam 3 tahun naik kisaran Rp129,45/kg atau sekitar 7,67 persen. Sedangkan untuk TBS yang dihasilkan dari usia tanam 22 tahun naik sebesar Rp183,42 atau sekitar 7,83 persen.
Seorang petani sawit di Kelumpang Selatan Kotabaru Abu Bakar mengakui untuk harga TBS hasil tanaman kebun plasma yang dikelola koperasi cenderung stabil, namun tidak untuk TBS hasil tanaman swadaya petani yang cenderung fluktuatif.
"Awal Desember tengkulak masih membeli TBS kami kisaran Rp2.100/kg untuk semua umur. Tetapi akhir Desember tengkulak hanya membeli buah kami sebesar Rp2.070/kg," kata dia.
Ia berharap semua pembeli atau pedagang pengumpul menetapkan harga TBS sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah setiap bulan.
Menurutnya, harga TBS yang ditetapkan pemerintah belum sepenuhnya berlaku bagi TBS hasil tanaman sawit swadaya petani. Apabila penetapan harga tersebut berlaku penuh maka tidak ada petani sawit yang tidak sejahtera.
Gapki harapkan petani sawit tingkatkan kualitas TBS
Rabu, 28 Desember 2022 18:31 WIB